Bagaimana Mengatur Sebuah Badan Usaha Agar Bertahan Lama? Ini yang Harus Dilakukan
Smartlegal.id -
“Bagaimana mengatur sebuah badan usaha agar bertahan lama? Yaitu dengan kombinasi strategi yang tepat, pengelolaan profesional, dan kepatuhan hukum.”
Membangun sebuah badan usaha adalah langkah awal untuk mencapai keberhasilan dalam dunia bisnis, selain itu sebuah badan usaha yang mampu bertahan lama juga merupakan impian banyak pengusaha.
Namun, menjaga keberlangsungan usaha adalah tantangan yang memerlukan strategi matang, pengelolaan yang baik, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan menerapkan langkah-langkah strategis, peluang untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan dan sukses akan semakin besar.
Keberhasilan merupakan hasil dari usaha yang konsisten dan kemampuan untuk terus belajar dari pengalaman. Berikut adalah panduan untuk mengatur badan usaha agar bertahan lama, sesuai dengan regulasi yang ada.
Baca juga: Pengalihan Bisnis dan Saham Unilever ke Magnum: Bagaimana Proses dan Ketentuannya?
Bagaimana Mengatur Sebuah Badan Usaha Agar Bertahan Lama? Pilih Badan Usaha yang Tepat
Memilih badan usaha yang tepat dapat sangat memengaruhi keberlangsungan bisnis karena struktur badan usaha menentukan banyak aspek penting dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis. Pemilihan bentuk badan usaha harus sesuai dengan skala dan tujuan bisnis.
Hal tersebut menentukan banyak aspek penting dalam operasional dan strategi bisnis, seperti tanggung jawab hukum, akses modal, pengelolaan pajak, dan fleksibilitas dalam pengambilan keputusan. Di Indonesia, beberapa bentuk badan usaha yang diatur oleh undang-undang meliputi:
- Perseroan Terbatas (PT): Diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT). Bentuk ini cocok untuk usaha yang ingin memiliki perlindungan hukum bagi pemegang sahamnya.
- CV (Commanditaire Vennootschap): Diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), cocok untuk usaha kecil menengah.
- Koperasi: Diatur dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian (UU 17/2012) ideal untuk usaha berbasis anggota.
Bisnis Anda termasuk dalam jenis UMKM, bingung pilih CV atau PT? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel Badan Usaha yang Cocok untuk UMKM, Pilih Jadi CV Atau PT? Ini Kelebihan dan Kekurangannya.
Memahami Kompetitor dan Menyusun Dokumen Hukum yang Kuat
Mengetahui siapa kompetitor Anda dan memahami strategi mereka adalah langkah penting dalam menghadapi persaingan. Dengan mengenali kelebihan dan kekurangan kompetitor, Anda dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan produk, layanan, atau strategi pemasaran Anda.
Selain itu, pemahaman ini memungkinkan Anda untuk menetapkan harga yang kompetitif dan mempersiapkan langkah untuk menghadapi potensi ancaman dari pendatang baru di industri yang sama.
Selain itu dokumen hukum yang kuat juga menjadi salah satu kunci. Dokumen hukum adalah dasar dari pengelolaan badan usaha yang baik. Berikut adalah dokumen yang harus disiapkan:
- Anggaran Dasar (AD): Merupakan dokumen utama bagi PT yang harus disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Anggaran dasar mengatur tujuan, struktur, modal, dan tata kelola perusahaan.
- Perjanjian Pemegang Saham: Mengatur hak dan kewajiban antara pemegang saham untuk menghindari konflik di masa depan.
- Kontrak Kerja dan Kemitraan: Pastikan semua hubungan kerja dan kemitraan memiliki dokumen kontrak yang sah sesuai dengan KUH Perdata dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ketenagakerjaan)
Mengurus Perizinan Secara Lengkap dan Melindungi Kekayaan Intelektual
Mengurus perizinan secara lengkap sangat penting untuk keberlangsungan bisnis karena perizinan memberikan legalitas, perlindungan hukum, dan kredibilitas terhadap usaha.
Setiap badan usaha wajib memiliki izin usaha yang sesuai untuk dapat beroperasi secara legal. Dalam sistem Online Single Submission (OSS), yang diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko (PP 5/2021), beberapa izin utama yang harus dimiliki adalah:
- Nomor Induk Berusaha (NIB): Identitas resmi badan usaha.
- Izin Usaha dan Izin Operasional: Bergantung pada jenis kegiatan usaha.
- Izin Khusus: Seperti Sertifikasi SNI, Halal, atau izin edar BPOM untuk produk tertentu.
Selain perizinan usaha diperlukan juga perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Pendaftaran kekayaan intelektual khususnya merek memberikan perlindungan hukum terhadap aset intelektual usaha.
Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis (UU 20/2016) serta peraturan lain yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Beberapa kekayaan intelektual yang dapat didaftarkan adalah:
- Merek dagang.
- Hak Cipta.
- Paten.
- Desain Industri.
Ketahui apa saja dokumen perizinan usaha dalam artikel 8 Dokumen Surat Perizinan Usaha yang Wajib Anda Miliki Agar Bisnis Terlindungi.
Mengelola Keuangan dengan Transparan dan Menjaga Kepatuhan Terhadap Pelaporan Rutin
Pengelolaan keuangan yang baik adalah kunci keberlanjutan usaha. Beberapa langkah yang harus dilakukan meliputi:
- Memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha.
- Membuat laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku.
- Melakukan audit keuangan secara berkala, sesuai dengan Pasal 66 UU PT.
- Mematuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU 7/2021).
Badan usaha juga wajib memenuhi kewajiban pelaporan untuk memastikan keberlanjutan legalitasnya. Beberapa pelaporan yang wajib dilakukan meliputi:
- Laporan Keuangan Tahunan: Diatur dalam Pasal 66 UU PT untuk PT.
- Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM): Sesuai dengan ketentuan dari BKPM bagi usaha yang memiliki modal asing atau tertentu.
- Laporan Pajak Tahunan (SPT): Mematuhi peraturan Direktorat Jenderal Pajak.
Baca juga: Hati-Hati! Kena Sanksi Bagi Perusahaan Yang Tidak Menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan
Bagaimana Mengatur Sebuah Badan Usaha Agar Bertahan Lama? Pengelolaan SDM dan Menerapkan Manajemen Risiko
Sumber daya manusia (SDM) adalah aset utama badan usaha. Untuk mengelola SDM dengan baik, pastikan:
- Menyusun perjanjian kerja yang sesuai dengan UU Cipta Kerja dan peraturan turunannya.
- Memberikan hak-hak karyawan, seperti upah minimum, jaminan sosial, dan tunjangan lainnya.
- Mengadakan pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas SDM.
Disamping itu manajemen risiko juga penting untuk mengantisipasi potensi kerugian. Beberapa langkah mitigasi risiko meliputi:
- Mengasuransikan aset usaha sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian (UU 40/2014).
- Menyusun analisis risiko dan strategi mitigasi yang komprehensif.
Inovasi adalah kunci untuk tetap relevan di pasar. Selain itu, evaluasi rutin terhadap kinerja usaha juga penting untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau pengembangan lebih lanjut.
Mengelola badan usaha agar bertahan lama memerlukan kombinasi antara strategi bisnis yang matang, pengelolaan yang baik, dan kepatuhan terhadap peraturan di Indonesia. Dengan langkah-langkah yang disebutkan di atas, badan usaha Anda dapat bertahan dan berkembang secara berkelanjutan.
Ingin memastikan badan usaha Anda berjalan sesuai peraturan? Hubungi Smartlegal.id untuk solusi hukum bisnis yang terpercaya dan profesional!
Author: Aulina Nadhira
Editor: Genies Wisnu Pradana
Referensi
https://www.liputan6.com/hot/read/5322413/beberapa-cara-untuk-menghadapi-persaingan-usaha-antara-lain-mengenali-tantangan?page=5