Cara Menghitung Persentase Keuntungan Penjualan dari Modal Beserta Contohnya
Smartlegal.id -

“Pahami cara menghitung persentase keuntungan dari modal beserta contohnya. Jadikan bisnismu lebih terukur, efisien, dan siap berkembang.”
Setiap pelaku usaha tentu menginginkan bisnisnya berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan. Namun, pertanyaan yang kerap muncul adalah apakah keuntungan tersebut sudah optimal jika dibandingkan dengan modal yang dikeluarkan? Di sinilah pentingnya memahami perhitungan persentase keuntungan.
Persentase keuntungan bukan sekadar angka, melainkan indikator utama yang menunjukkan kesehatan sebuah usaha. Dari angka ini, pelaku bisnis dapat menilai efektivitas strategi harga, mengukur efisiensi biaya produksi, hingga merancang langkah ekspansi yang lebih terarah.
Lebih dari itu, pemahaman soal keuntungan juga erat kaitannya dengan aspek legalitas usaha. Dengan memiliki badan usaha yang sah, pencatatan keuangan dapat dilakukan lebih rapi, laporan pajak tersusun sesuai ketentuan hukum, dan kredibilitas di mata konsumen maupun mitra bisnis akan meningkat.
Baca Juga: Contoh Surat Izin Usaha Beserta Cara Mendapatkanya, Pelaku Usaha Wajib Tahu Ini agar Bisnis Melejit!
Sebaliknya, tanpa legalitas yang jelas, keuntungan sebesar apa pun tetap berisiko. Mulai dari sulit mengakses pendanaan, rawan menghadapi sengketa hukum, hingga kehilangan kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan pihak lain.
Karena itu, menghitung persentase keuntungan memang penting, tetapi memastikan bisnis memiliki dasar hukum yang kuat jauh lebih krusial. Dengan begitu, keuntungan yang diperoleh tidak hanya besar, tetapi juga aman, terjamin, dan berkelanjutan.
Apa itu Persentase Keuntungan?
Persentase keuntungan adalah ukuran dalam bentuk persen (%) yang digunakan untuk melihat seberapa besar keuntungan yang didapat dari sebuah usaha. Dengan mengetahui angka ini, pelaku usaha bisa menilai apakah bisnisnya sudah berjalan dengan baik dan menguntungkan.
Sebelum menghitung persentase keuntungan, kita perlu memahami dulu apa itu keuntungan. Keuntungan adalah selisih antara harga jual dengan harga beli atau modal. Modal ini bisa mencakup biaya produksi, pembelian bahan baku, hingga biaya operasional lainnya.
Persentase keuntungan sendiri dihitung dengan cara membandingkan laba bersih terhadap total pendapatan (omzet), lalu hasilnya dikalikan 100.
Persentase atau persen sendiri adalah suatu rasio atau perbandingan untuk menyatakan pecahan dari seratus, yang ditunjukkan dengan simbol %. Hal ini menunjukkan bahwa persentase keuntungan tidak hanya menampilkan nilai nominal laba, tetapi juga skala pencapaiannya terhadap pendapatan secara keseluruhan.
Baca Juga: Perbedaan Pajak PT Perorangan dan PT Biasa, Cek Besaran Tarif PPh dan Kewajiban Lainnya
Bagaimana Cara Menghitung Persentase Keuntungan?
Secara sederhana, rumus persentase keuntungan dapat ditulis sebagai berikut:
Persentase Keuntungan = (Keuntungan : Modal) × 100%
Dengan keterangan:
- Keuntungan = Harga Jual – Modal
- Modal = biaya awal yang dikeluarkan untuk membeli atau memproduksi barang/jasa
Contoh Perhitungan Persentase Keuntungan
Agar lebih mudah dipahami, mari kita lihat beberapa contoh:
Contoh 1
Seorang penjual membeli 1 lusin tas dari grosir dengan harga Rp 1.200.000 (modal). Kemudian, ia menjual seluruh tas tersebut dengan total Rp 1.500.000.
Modal = Rp 1.200.000
Harga Jual = Rp 1.500.000
Keuntungan = Rp 1.500.000 – Rp 1.200.000 = Rp 300.000
Maka, persentase keuntungan adalah:
(300.000 : 1.200.000) × 100% = 25%
Artinya, penjual memperoleh keuntungan sebesar 25% dari modal awal.
Contoh 2
Seorang pemilik warung kopi mengeluarkan modal Rp 2.000.000 untuk bahan baku dalam seminggu. Dari hasil penjualan, ia memperoleh Rp 2.600.000.
Modal = Rp 2.000.000
Harga Jual = Rp 2.600.000
Keuntungan = Rp 2.600.000 – Rp 2.000.000 = Rp 600.000
Persentase keuntungan:
(600.000 : 2.000.000) × 100% = 30%
Berarti, usaha warung kopi tersebut menghasilkan laba 30% dari modal yang dikeluarkan.
Mengapa Persentase Keuntungan Penting?
Persentase keuntungan memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan sebuah usaha. Angka ini tidak hanya menunjukkan besarnya laba, tetapi juga membantu pelaku usaha dalam membuat keputusan yang lebih terarah. Beberapa alasannya antara lain:
- Menentukan harga jual yang sesuai: Dengan mengetahui persentase keuntungan, pelaku usaha dapat menetapkan harga jual yang seimbang. Jika margin terlalu kecil, perkembangan usaha bisa terhambat. Namun, jika margin terlalu besar, harga produk berisiko kurang kompetitif di pasaran.
- Evaluasi kinerja bisnis: Persentase keuntungan dapat digunakan untuk melihat apakah usaha mengalami peningkatan atau justru penurunan laba. Informasi ini menjadi bahan evaluasi agar strategi bisnis yang dijalankan lebih efektif.
- Perencanaan dan proyeksi keuangan: Data persentase keuntungan bisa menjadi acuan dalam menyusun rencana keuangan, seperti menetapkan target penjualan, memperkirakan kebutuhan modal, hingga merencanakan ekspansi usaha di masa depan.
Baca Juga: Cara Lapor SPT Masa PPN Nihil di Coretax, Siapkan Dokumen Ini
Tips Menghitung Persentase Keuntungan
- Catat Modal dan Biaya dengan Rapi: Setiap pengeluaran, mulai dari modal awal hingga biaya operasional harian, sebaiknya dicatat dengan detail. Dengan pencatatan yang rapi, perhitungan keuntungan akan jauh lebih akurat dan mudah dievaluasi.
- Gunakan Rumus yang Konsisten: Pilih metode perhitungan keuntungan apakah berdasarkan modal atau harga jual dan terapkan secara konsisten. Konsistensi ini akan mempermudah Anda membandingkan hasil dari waktu ke waktu.
- Sesuaikan Harga Jual dengan Kondisi Pasar: Menentukan harga jual tidak cukup hanya dengan mempertimbangkan margin keuntungan. Daya beli konsumen dan kondisi pasar juga perlu diperhatikan agar produk tetap kompetitif dan diminati.
- Lakukan Analisis Keuntungan Secara Berkala: Buat jadwal evaluasi rutin, misalnya bulanan atau triwulanan, untuk melihat apakah keuntungan sesuai dengan target. Dari sini, Anda bisa menyesuaikan strategi pemasaran sekaligus menekan biaya yang tidak perlu.
- Perkuat dengan Legalitas Usaha: Keuntungan yang besar akan lebih bermakna jika bisnis Anda berdiri di atas landasan hukum yang kuat. Dengan memiliki izin usaha, badan hukum seperti PT atau CV, serta perlindungan merek dagang, bisnis akan lebih aman dan kredibel. Selain itu, legalitas juga membuka peluang lebih luas, mulai dari akses pendanaan, kerjasama bisnis, hingga meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Pastikan usaha Anda memenuhi seluruh kewajiban hukum dengan tepat. Konsultasikan kebutuhan legalitas usaha Anda bersama Smartlegal.id dan nikmati layanan yang cepat, pasti beres, serta terpercaya untuk mendukung pertumbuhan bisnis Anda.
Author : Kunthi Mawar Pratiwi
Editor : Genies Wisnu Pradana
Referensi:
https://kumparan.com/tips-dan-trik/cara-menentukan-persentase-keuntungan-dan-kerugian-dalam-bisnis-serta-contohnya-20oRnCci1MF
https://www.jurnal.id/id/blog/persentase-keuntungan-sbc/