Cara Agar Bisnis Naik Kelas, Ini 9 Tips yang Bisa Anda Coba Lakukan
Smartlegal.id -

“Ketahui cara agar bisnis naik kelas dengan strategi lengkap untuk memperkuat usaha, meningkatkan kredibilitas, dan membuka peluang pasar lebih luas.”
Banyak pelaku usaha hanya berfokus pada peningkatan omzet, padahal faktor legalitas seringkali justru menjadi penentu apakah sebuah bisnis bisa naik kelas atau tidak. Legalitas bukan hanya sekadar syarat administratif, tetapi juga pondasi yang membangun kredibilitas bisnis.
Dengan dasar hukum yang kuat, bisnis Anda akan lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan, memperoleh perlindungan hukum, hingga meningkatkan kepercayaan konsumen dan mitra strategis.
Oleh karena itu, cara agar sisnis naik kelas bukan hanya persoalan menambah kapasitas produksi atau memperluas jaringan pemasaran, melainkan juga memastikan bisnis berdiri di atas pondasi hukum yang kokoh, profesional, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global.
Baca Juga: 12+ Ide Usaha Sampingan yang Cocok Untuk Karyawan Dan Tips Mengelolanya
Apa yang Dimaksud Bisnis Naik Kelas?
Konsep bisnis naik kelas pada mencakup transformasi dalam berbagai aspek, antara lain:
- Peningkatan skala produksi dan kapasitas usaha.
- Budaya inovasi dan pengembangan produk.
- Mindset kepemimpinan serta manajemen SDM.
- Tata kelola operasional dan keuangan yang lebih profesional.
- Kepatuhan terhadap regulasi hukum dan administrasi.
- Pemasaran modern serta pemahaman pasar yang lebih luas.
Dengan kata lain, bisnis naik kelas adalah proses menuju bisnis yang lebih kuat, terpercaya, dan siap bersaing.
Cara Agar Bisnis Naik Kelas
1. Perkuat Branding dan Identitas Usaha
Brand yang kuat akan membuat bisnis lebih mudah dikenali dan dipercaya. Bangun identitas usaha melalui logo, desain produk, serta komunikasi yang konsisten. Jangan lupa memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan.
2. Manajemen Keuangan yang Profesional
Pisahkan keuangan pribadi dengan bisnis. Gunakan software akuntansi atau jasa konsultan keuangan agar laporan keuangan lebih transparan dan akurat. Dengan demikian, Anda bisa lebih mudah merencanakan ekspansi dan mengajukan pendanaan ke bank atau investor.
3. Tingkatkan Kualitas Produk dan Layanan
Produk berkualitas dan layanan prima adalah kunci menjaga loyalitas pelanggan. Lakukan riset pasar secara berkala agar produk yang Anda tawarkan tetap relevan dan diminati.
4. Siapkan Strategi Ekspansi Pasar
Jangan hanya terpaku pada satu segmen. Coba perluas ke pasar baru, baik secara geografis maupun melalui diversifikasi produk. Hal ini bisa meningkatkan daya tahan bisnis terhadap persaingan.
5. Tingkatkan Pengetahuan Lewat Pelatihan dan Mentoring
Agar bisnis terus berkembang, pelaku usaha perlu aktif belajar. Ikuti pelatihan bisnis, webinar, atau workshop untuk memahami tren terbaru dan menambah keterampilan. Selain itu, temukan mentor bisnis yang berpengalaman agar Anda mendapat arahan strategis dan bisa menghindari kesalahan yang umum dialami pengusaha pemula.
Baca Juga: Cara Melakukan Perubahan Alamat Perusahaan Di OSS Secara Online dan Prosedurnya
6. Urus NPWP Perusahaan
Bagi pemilik badan usaha berbentuk PT, wajib memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama badan usaha. NPWP penting untuk administrasi perpajakan, mengurus keuangan perusahaan, sekaligus meningkatkan kredibilitas di mata mitra bisnis maupun investor.
Selain digunakan untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan, NPWP juga berfungsi sebagai identitas administrasi yang kerap dipersyaratkan oleh berbagai lembaga di luar Direktorat Jenderal Pajak (Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136 Tahun 2023 tentang Nomor Pokok Wajib Pajak Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi, Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak Instansi Pemerintah (Permenkeu 136/2023)).
Keberadaan NPWP mempermudah proses pengajuan izin usaha maupun izin komersial, karena banyak regulasi yang menjadikannya syarat utama. Di sisi lain, NPWP juga meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata investor, bank, maupun mitra usaha, karena menunjukkan kepatuhan terhadap aturan hukum dan administrasi.
Kepemilikan NPWP membantu memastikan pelaporan pajak, baik SPT Masa maupun SPT Tahunan, dilakukan secara tertib sehingga terhindar dari sanksi administratif maupun denda akibat kelalaian.
7. NIB Sebagai Identitas Usaha
Nomor Induk Berusaha (NIB) merupakan identitas resmi bagi pelaku usaha yang diterbitkan melalui sistem OSS, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 12 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PP 28/2025).
Kepemilikan NIB bukan sekadar formalitas, melainkan kewajiban hukum yang harus dipenuhi setiap pelaku usaha (Pasal 206 ayat (1) PP 28/2025).
Lebih dari sekadar identitas, NIB memiliki fungsi strategis. NIB dapat digunakan sebagai Angka Pengenal Impor (API), hak akses kepabeanan, sarana pendaftaran jaminan sosial, hingga laporan ketenagakerjaan pertama (Pasal 206 ayat (5) PP 28/2025).
Secara teknis, NIB berbentuk nomor unik yang dilengkapi tanda tangan elektronik. Nomor ini tetap berlaku selama pelaku usaha menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku (Pasal 206 ayat (8) dan (9) PP 28/2025).
Dengan demikian, memiliki NIB tidak hanya memenuhi syarat administratif, tetapi juga membuka akses yang lebih luas bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya secara legal dan profesional.
8. Buat Perjanjian Pemegang Saham
Jika bisnis Anda berbentuk PT, sebaiknya sejak awal buat perjanjian pemegang saham (shareholders agreement). Dokumen ini berfungsi sebagai aturan main bersama, mulai dari pembagian hak dan kewajiban tiap pemegang saham, cara pembagian dividen, sampai mekanisme jika ada pengalihan saham.
Perjanjian ini sah dan mengikat karena diatur dalam Pasal 1338 KUH Perdata, yang menyebutkan bahwa setiap perjanjian berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya.
Namun, agar perjanjian tersebut benar-benar sah, isinya harus memenuhi syarat yang tercantum di Pasal 1320 KUH Perdata, yaitu adanya kesepakatan, para pihak yang cakap hukum, objek yang jelas, serta tujuan yang halal.
9. Daftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
Setiap karya, inovasi, maupun identitas usaha memiliki perlindungan hukum melalui Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Dengan mendaftarkan HAKI, pemilik karya berhak memperoleh pengakuan resmi sekaligus perlindungan dari risiko penjiplakan atau penyalahgunaan oleh pihak lain.
Baca Juga: Perplexity AI Digugat, Mulai Dari Pelanggaran Hak Cipta dan Merek Dagang, Kok Bisa?
Salah satu bentuk HAKI yang paling umum adalah Hak Cipta, yang melindungi karya seni, sastra, musik, program komputer, hingga ciptaan kreatif lainnya. Hak ini sebenarnya melekat otomatis sejak karya dibuat, tetapi pendaftaran akan memberikan bukti hukum yang lebih kuat.
Selain itu, merek juga menjadi bagian penting dari HAKI karena melindungi identitas usaha seperti nama, logo, atau simbol yang membedakan produk maupun jasa dari kompetitor. Pendaftaran merek bukan hanya soal perlindungan, tetapi juga meningkatkan nilai komersial bisnis.
Lebih lanjut, HAKI juga mencakup bentuk lain seperti Paten, Desain Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST), dan Indikasi Geografis. Mendaftarkan HAKI tidak hanya menjaga orisinalitas, tetapi juga memperkuat posisi usaha di mata konsumen, investor, dan mitra bisnis.
Butuh konsultasi seputar bisnis dan legalitas?
Tim ahli di smartlegal.id siap memberikan solusi cepat dan tepat untuk kebutuhan perizinan dan dokumen usaha Anda. Segera hubungi Smartlegal.id dan wujudkan kemudahan dalam mengelola usaha Anda!
Author : Kunthi Mawar Pratiwi
Editor : Genies Wisnu Pradana
Referensi:
https://ukmindonesia.id/baca-deskripsi-posts/bagaimana-cara-umkm-naik-kelas-hasil-pemetaan-umkm-dengan-indeks-naik-kelas