Contoh Struktur Pengurus Organisasi Yayasan Beserta Tugasnya Lengkap!
Smartlegal.id -

Memahami contoh struktur organisasi yayasan sangat penting untuk memastikan pengelolaan yang efektif dan profesional. Yayasan adalah badan hukum yang didirikan untuk mendukung berbagai kegiatan, seperti amal, pendidikan, dan sosial di masyarakat.
Sama seperti organisasi dan perusahaan, yayasan memiliki susunan pengurus yang bertanggung jawab atas berbagai aspek operasional. Mulai dari kepemimpinan hingga pengelolaan keuangan. Setiap posisi dalam struktur memiliki tugas dan wewenang yang mendukung tercapainya tujuan.
Baca juga: 5 Inspirasi Logo Yayasan dari Berbagai Bidang yang Modern dan Keren, Bisa Jadi Referensi!
Struktur Organisasi Yayasan Beserta Tugasnya
Pemahaman mengenai organisasi yayasan di Indonesia dapat dipelajari melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang yayasan (UU 16/2001) sebagaimana diubah dengan UU 28/2004. UU tersebut dapat memberikan Anda informasi mengenai organ-organ apa saja yang berperan dalam organisasi yayasan. Beberapa diantaranya sebagai berikut.
1. Pembina
Seseorang yang menduduki pangkat pembina biasanya adalah orang yang mendirikan yayasan atau memiliki kepentingan dalam keberlangsungan yayasan. Dalam kepengurusannya, pembina tidak boleh merangkap jabatan lain.
Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya tumpang tindih kewenangan, tugas, maupun tanggung jawab yang dapat merugikan yayasan atau pihak tertentu. Oleh karena itu, setiap orang yang bertugas dalam jabatan tertentu harus fokus pada organnya masing-masing.
Pembina yayasan berwenang untuk memberi keputusan terhadap anggaran dasar, mengangkat atau memberhentikan pengurus dan pengawas yayasan, menetapkan kebijakan umum dalam anggaran dasar, hingga mengesahkan program kerja dan rancangan anggaran tahunan.
2. Pengurus
Pengurus adalah seseorang yang bertanggung jawab mengelola kegiatan operasional sehari-hari. Organ pengurus yayasan terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa anggota lain yang dibutuhkan.
Berdasarkan UU 28/2004 pasal 31 ayat (1) dan (2), orang-orang yang dapat diangkat menjadi pengurus hanyalah orang yang dapat melakukan perbuatan hukum. Setiap pengurus memiliki masa jabatan selama 5 tahun.
Pengurus bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan program-program yang telah dibuat. Dalam praktiknya, pengurus tidak hanya akan bekerja sendiri, melainkan juga akan berkolaborasi dengan pengawas.
3. Pengawas
Pengawas adalah organ yayasan yang bertugas untuk mengawasi pengurus dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yayasan hingga memberikan nasihat kepada pengurus dalam pengambilan langkah. Selain itu, tugas pengawas juga mencakup pengawasan keuangan dan evaluasi kerja.
Dalam struktur kepengurusan yayasan, pengawas memiliki peran penting dan besar. Sebab, pengawas berwenang untuk memberhentikan sementara anggota pengurus apabila mengetahui adanya tindakan yang bertentangan.
Dengan catatan, pengawas harus memiliki alasan yang kuat. Pemberhentian tersebut berlangsung paling lama tujuh hari. Sementara pelaporannya dilakukan secara tertulis dan diberikan kepada pembina.
Apakah Yayasan juga wajib Laporan Kegiatan Penanaman Modal? Temukan jawabannya dalam artikel Jangan Salah! Laporan Yayasan Berupa LKPM Juga Wajib Dilaporkan
Contoh Struktur Organisasi Yayasan di Indonesia
Struktur organisasi sebuah yayasan dapat bervariasi tergantung pada bidang dan tujuan yang diembannya. Setiap bagian yayasan memiliki tanggung jawab yang berbeda untuk memastikan kelancaran operasional dan keberlanjutan program yang dijalankan.
1. Pendidikan
Struktur organisasi yayasan di bidang pendidikan dapat berbeda-beda karena beberapa faktor, seperti lingkup yayasan hingga umur yayasan. Sebagai contoh, struktur yayasan Santa Theresia yang sudah berdiri sejak 1927 memiliki KB, TK, SD, SMP, SMA, dan SMK memiliki sembilan organ.
Mulai dari ketua, ekonom, koordinator pastoral, kurikulum dan SDM, bagian umum, keuangan yang terdiri dari empat orang, IT terdiri dari dua orang, sarana prasarana, dan koperasi. Setiap organ dalam yayasan tidak hanya bekerja dalam tim, tetapi juga berkolaborasi dengan tim lain.
2. Pondok Pesantren
Meskipun pondok pesantren masih termasuk dalam lingkup pendidikan, tetapi yayasan di bidang ini memiliki struktur yang berbeda bahkan terkadang lebih panjang dan rinci. Sebagai contoh, struktur organisasi yayasan Pesantren Islam Al Azhar Jakarta Selatan terdiri dari tiga organ.
Beberapa diantaranya adalah pembina, pengawas, dan pengurus. Organ pembina terdiri dari ketua, sekretaris, dan empat anggota. Organ pengawas terdiri dari ketua dan empat anggota di dalamnya. Sementara organ pengurus terdiri dari delapan bagian.
Mulai dari ketua umum, ketua yang membidangi pendidikan dasar dan menengah, ketua yang membidangi dikti, diklat, dan pengembangan pendidikan, ketua yang membidangi dakwah dan sosial, sekretaris umum, sekretaris, bendahara umum, dan bendahara.
Baca juga: 7 Contoh Yayasan dari Berbagai Jenis Beserta Syarat dan Cara Mendirikan
3. Masjid
Berbeda dengan struktur organisasi pendidikan, struktur organisasi yayasan masjid memiliki karakteristik di bagian takmir yang tidak ditemukan di organisasi lainnya. Sebagai contoh, struktur organisasi yayasan masjid Al-Falah Surabaya memiliki beberapa organ.
Mulai dari dewan pembina dan pengawas yang masing-masing memiliki ketua dan beberapa anggota. Di bawah dewan pembina, terdapat ketua, satuan pengawas internal, sekretaris umum dan sekretaris, dan bendahara umum dan bendahara.
Selain Badan Pengurus Harian (BPH), terdapat beberapa organ lain seperti direktur Lembaga Kursus Al Quran Al Falah (LKF), ketua takmir masjid, direktur Lembaga Pendidikan Al Falah (LPF), dan direktur Al Falah BIZ.
4. Sosial
Contoh struktur organisasi yayasan lain seperti yayasan bidang sosial. Yayasan ini berfokus pada aspek seperti bantuan kemanusiaan dan sosial, pemberdayaan masyarakat, kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan dan beasiswa, pelestarian lingkungan, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, yayasan Indonesia untuk Kemanusiaan memiliki struktur organisasi yayasan yang terdiri dari 21 orang. Organ-organ yang bergerak di dalamnya terdiri dari pembina, pengurus, dan pengawas. Organ pembina terdiri dari ketua dewan pembina dan pembina.
Organ pengurus terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara dewan pengurus. Organ pengawas terdiri dari dewan pengawas. Selain itu, yayasan ini juga memiliki struktur operasional lain yang menangani berbagai aspek teknis dan administratif dalam menjalankan program-program sosial.
Struktur operasional itu terdiri dari direktur eksekutif, manager program dan pembelajaran, koordinator keuangan dan kelembagaan, staf program, staf pembelajaran, staf galang dana, staf komunikasi, staf hibah dan pembukuan, dan staf administrasi kantor.
Bagaimana tertarik mendirikan Yayasan ketahui prosedurnya dalam artikel Prosedur Pendirian Yayasan: Ini Hal-Hal yang Wajib Diperhatikan!
FAQ
Bagaimana Cara Membuat Struktur Organisasi yang Benar?
Struktur merupakan salah satu kekuatan sebuah organisasi dapat berkembang dan bertahan. Untuk mewujudkan hal itu, Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai organisasi yang akan Anda jalankan. Seperti tujuan dan visi misi ke depan.
Identifikasi pula tugas dan tanggung jawab utama dari didirikannya organisasi tersebut. Kemudian, tentukan tingkat hierarki struktur organisasi yang diperlukan. Apakah organisasi Anda memerlukan seorang pemimpin atau manajer tertinggi dan lain sebagainya.
Setelah itu, susun struktur organisasi dan tentukan wewenang serta tanggung jawabnya. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi Anda untuk memutuskan siapa yang akan mengemban tugas tersebut. Pun setiap anggota juga dapat memahami peran dan tanggung jawabnya dengan baik.
Berapa Minimal Pengurus Yayasan?
Menurut KontrakHukum.com, dalam pendirian yayasan diperlukan minimal lima pengurus. Kelima orang tersebut akan mengisi jabatan sebagai pembina, pengawas, dan pengurus yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara.
Dengan adanya anggota tersebut, yayasan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan visi misi. Masalah tumpang tindih tugas pun dapat diminimalisir karena setiap jabatan telah terisi.
Hal-Hal Apa Saja yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun Struktur Organisasi?
Pembentukan struktur yang tepat dapat mendukung pertumbuhan organisasi sesuai dengan visi dan misi organisasi. Oleh karena itu, pendiri organisasi harus memperhatikan beberapa hal sebelum mendirikan organisasi.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan seperti tujuan dan visi misi organisasi, tugas dan tanggung jawab setiap organ, tingkat hierarki, sistem koordinasi dan komunikasi, kebutuhan sumber daya manusia, serta fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi.
Memahami contoh struktur organisasi yayasan sangat penting untuk memastikan yayasan dapat berjalan efektif dan sesuai tujuan. Dengan struktur yang terorganisir, yayasan dapat lebih mudah mengelola program, meningkatkan transparansi, dan mencapai visi misi dengan lebih baik.
Anda ingin membuat yayasan? Tapi tidak paham mengurus pendaftarannya? Jangan ragu hubungi kami Smartlegal.id berpengalaman dalam menangani berbagai urusan hukum. Silakan hubungi kami dengan cara klik tombol di bawah ini.
Editor: Genies Wisnu Pradana
Referensi
https://lexmundus.com/articles/mengenal-organ-yayasan-dan-wewenangnya/#:~:text=Adapun%20wewenang%20Pembina%20yayasan%20adalah,kebijakan%20umum%20dalam%20Anggaran%20Dasar.
https://kandaralaw.com/inilah-tugas-dan-wewenang-organ-yayasan/
https://www.sttheresia-jkt.sch.id/yayasan/struktur-organisasi/
https://www.al-azhar.or.id/tentang-kami/pengurus-yayasan/
https://masjidalfalah.or.id/struktur-organisasi/
https://indonesiauntukkemanusiaan.org/timkami/
https://www.liputan6.com/hot/read/5402497/4-contoh-struktur-organisasi-pahami-fungsi-dan-cara-membuatnya?page=5