Apa Saja Isi Anggaran Dasar Yayasan? Ini Hal-Hal yang Perlu Dicantumkan
Smartlegal.id -

“Anggaran dasar yayasan merupakan dokumen penting yang mencakup berbagai hal yang perlu dicantumkan untuk memastikan operasional yayasan berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku.”
Mendirikan yayasan adalah langkah mulia yang perlu diiringi dengan pemahaman hukum yang tepat. Salah satu dokumen penting yang harus ada sejak awal adalah anggaran dasar.
Anggaran dasar berfungsi sebagai identitas dan pedoman hukum bagi yayasan dalam menjalankan kegiatannya. Dokumen ini juga menjadi syarat utama agar yayasan diakui sebagai badan hukum yang sah.
Tanpa anggaran dasar yang jelas, proses pendirian dan operasional yayasan berisiko menimbulkan kendala di kemudian hari. Karena itu, penting untuk memahami peran dan isi anggaran dasar sebelum mendirikan yayasan.
Artikel ini akan membantu Anda memahami hal-hal apa saja yang wajib dicantumkan dalam anggaran dasar yayasan.
Baca juga: 10 Contoh Ide Nama Yayasan 3 Suku Kata yang Estetik dan Belum Ada, Bisa Jadi Inspirasi!
Mengenal Apa itu Yayasan
Yayasan merupakan badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, serta tidak memiliki anggota.
Hal tersebut diatur dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 yang kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan (UU Yayasan).
Berdasarkan Pasal 2 UU Yayasan, yayasan terdiri dari tiga organ, yaitu pembina, pengurus, dan pengawas. Yayasan tidak memiliki anggota karena tidak dibentuk dari sekutu seperti dalam CV atau pemegang saham seperti pada Perseroan Terbatas maupun badan usaha lain yang dikendalikan oleh para anggotanya.
Sebagai badan hukum, yayasan memiliki kekayaan yang terpisah dari harta pribadi pendirinya dapat berupa uang maupun barang. Selain itu, kekayaan yayasan dapat diperoleh dari sumbangan, wakaf, hibah, hibah wasiat, dan perolehan lain yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar yayasan maupun peraturan perundang-undangan (Pasal 26 ayat (1) dan ayat (2) UU Yayasan).
Pemisahan ini bertujuan untuk menegaskan bahwa harta yayasan bukan bagian dari harta pribadi pendiri.
Badan hukum ini banyak digunakan untuk mendirikan sekolah, panti asuhan, rumah ibadah, atau kegiatan sosial lainnya. Agar diakui secara sah, yayasan harus memenuhi prosedur pendirian dan memiliki dokumen legal, salah satunya anggaran dasar.
Terdapat beberapa jenis yayasan, simak artikel 7 Contoh Yayasan dari Berbagai Jenis Beserta Syarat dan Cara Mendirikan untuk mengetahui jenis, syarat, dan cara mendirikan yayasan.
Isi Anggaran Dasar Yayasan
Anggaran dasar adalah dokumen penting yang memuat ketentuan pokok mengenai struktur, tujuan, dan tata kelola yayasan. UU Yayasan mewajibkan pendirian yayasan untuk menyertakan anggaran dasar sebagai dokumen legalitas.
Dokumen ini wajib dicantumkan dalam akta pendirian dan menjadi dasar hukum bagi jalannya operasional yayasan. Berdasarkan Pasal 14 UU Yayasan, anggaran dasar yayasan setidaknya harus mencantumkan beberapa hal berikut:
- Nama dan tempat kedudukan: menunjukan identitas yayasan alamat resmi tempat yayasan berkedudukan.
- Maksud dan tujuan serta kegiatan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut: Menjelaskan visi, misi, dan jenis kegiatan yang dilakukan yayasan untuk mewujudkan tujuan sosial, keagamaan, atau kemanusiaan.
- Jangka waktu pendirian: Menyebutkan berapa lama yayasan didirikan, biasanya untuk jangka waktu tidak terbatas atau sesuai kesepakatan pendiri.
- Jumlah kekayaan awal yang dipisahkan dari kekayaan pribadi pendiri dalam bentuk uang atau benda: Menyatakan nilai atau jenis kekayaan awal yang diserahkan pendiri sebagai modal awal yayasan.
- Cara memperoleh dan penggunaan kekayaan: Mengatur sumber kekayaan yayasan seperti sumbangan, hibah, wakaf, dan bagaimana kekayaan tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yayasan.
- Tata cara pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian anggota Pembina, Pengurus, dan Pengawas: Menjelaskan mekanisme pengelolaan dan pergantian anggota organ yayasan agar tata kelola organisasi berjalan baik.
- Hak dan kewajiban anggota Pembina, Pengurus dan Pengawas: Mengatur peran, tanggung jawab, serta hak-hak setiap organ yayasan dalam menjalankan tugasnya.
- Tata cara penyelenggaraan rapat organ Yayasan: Mengatur prosedur pelaksanaan rapat, kuorum, dan pengambilan keputusan dalam rapat yayasan.
- Ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar: Menjelaskan prosedur dan persyaratan untuk melakukan perubahan terhadap anggaran dasar yayasan.
- Penggabungan dan pembubaran Yayasan: Mengatur kondisi dan tata cara penggabungan dengan yayasan lain atau pembubaran yayasan secara resmi.
- Penggunaan kekayaan sisa likuidasi atau penyaluran kekayaan Yayasan setelah pembubaran: Menetapkan bagaimana kekayaan yayasan dialihkan atau digunakan jika yayasan dibubarkan, biasanya untuk tujuan sosial sejenis.
Selain itu ketahui juga teknis struktur organisasi yayasan dalam artikel Contoh Struktur Pengurus Organisasi Yayasan Beserta Tugasnya Lengkap!
Perubahan Anggaran Dasar
Berdasarkan Pasal 17 UU Yayasan, anggaran dasar yayasan dapat diubah, kecuali untuk bagian yang menyangkut maksud dan tujuan yayasan, karena hal tersebut bersifat tetap.
Perubahan hanya bisa dilakukan melalui keputusan rapat Pembina, yang harus dihadiri sedikitnya 2/3 dari jumlah anggota Pembina. Seluruh perubahan wajib dituangkan dalam akta notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia.
Menurut Pasal 21 UU Yayasan, jika perubahan anggaran dasar menyangkut nama yayasan atau kegiatan untuk mencapai tujuan, maka perubahan tersebut harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM.
Sedangkan, perubahan anggaran dasar mengenai hal lain cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan HAM. Selain itu, perubahan tidak dapat dilakukan apabila yayasan sedang berada dalam status pailit, kecuali telah mendapat persetujuan dari kurator (Pasal 23 UU Yayasan).
Ketentuan mengenai perubahan ini menjadi penting karena berkaitan langsung dengan keabsahan dan legalitas yayasan ke depan. Perubahan tanpa mengikuti prosedur sebagaimana diatur dalam undang-undang dapat dianggap tidak sah secara hukum.
Baca juga: 5 Inspirasi Logo Yayasan dari Berbagai Bidang yang Modern dan Keren, Bisa Jadi Referensi!
Lalu Apa Manfaatnya?
Anggaran dasar tidak hanya berfungsi sebagai syarat pendirian yayasan, tetapi juga berperan penting dalam keberlangsungan operasionalnya.
Dokumen ini menjadi pegangan utama bagi yayasan dalam menjalankan aktivitasnya secara sah, terarah, dan dapat dipertanggungjawabkan. Berikut beberapa manfaat utama dari anggaran dasar yayasan:
- Dasar Hukum Pendirian: Anggaran dasar adalah syarat mutlak agar yayasan diakui sebagai badan hukum dan memperoleh pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
- Panduan Bagi Organ Yayasan: Dokumen ini mengatur wewenang, tanggung jawab, serta tata cara kerja Pembina, Pengurus, dan Pengawas dalam menjalankan fungsi yayasan.
- Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas: Dengan adanya aturan tertulis, seluruh pengelolaan kekayaan dan kegiatan operasional yayasan menjadi lebih jelas dan dapat diaudit.
- Memberi Kepastian Hukum Bagi Pihak Ketiga: Donatur, mitra, dan pemerintah dapat merujuk pada anggaran dasar untuk memastikan legalitas dan kredibilitas yayasan.
- Mempermudah Urusan Administrasi dan Legal: Dalam berbagai keperluan seperti perubahan susunan pengurus atau perubahan kegiatan, anggaran dasar menjadi dokumen acuan yang diperlukan.
Ingin mendirikan yayasan tapi bingung dengan prosesnya? Jangan ragu, hubungi Smartlegal.id! Kami berpengalaman dalam menangani semua urusan hukum untuk memastikan yayasan Anda berjalan lancar dan sesuai regulasi.
Author: Pudja Maulani Savitri
Editor: Genies Wisnu Pradana
Referensi:
https://kumparan.com/berita-hari-ini/syarat-mendirikan-yayasan-dan-prosedurnya-23VVqtyYus2