5 Contoh Direct Selling di Indonesia Beserta Kelebihan dan Kekurangannya Untuk Penjualan Produk

Smartlegal.id -
Contoh Direct Selling di Indonesia
Image: freepik.com/author/tirachardz

“Menggali contoh direct selling di Indonesia akan memberi wawasan tentang bagaimana perusahaan meningkatkan penjualan produk tanpa perantara.”

Direct selling telah menjadi salah satu model yang banyak digunakan dalam dunia bisnis. Di Indonesia, model ini semakin menarik perhatian karena menawarkan peluang bagi banyak orang untuk terlibat langsung dalam proses penjualan.

Berbagai perusahaan menggunakan direct selling untuk memperkenalkan produk mereka secara langsung kepada konsumen. Hal ini memungkinkan mereka untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan personal dengan pelanggan.

Artikel ini akan membahas beberapa contoh direct selling di Indonesia serta berbagai kelebihan dan kekurangannya.

Baca juga: Habis Lebaran Bisnis Apa Ya? Ini 5 Ide Usaha Yang Bisa Jadi Inspirasi

Apa itu Direct Selling?

Direct selling adalah model penjualan langsung ke konsumen. Model ini memungkinkan perusahaan untuk memperkenalkan produk secara langsung kepada konsumen, mengedukasi mereka tentang manfaat produk, dan membangun hubungan yang lebih personal. 

Direct selling menawarkan produk langsung kepada pelanggan tanpa memerlukan pihak ketiga atau perantara. Produk yang dijual sering kali sulit ditemukan di toko atau ritel, sehingga konsumen harus mencari distributor atau salespeople lapangan untuk mendapatkannya. 

Model ini mengutamakan hubungan langsung antara penjual dan konsumen, yang berbeda dengan model tradisional yang mengharuskan produk dijual melalui toko fisik dengan sistem inventaris, di mana pelanggan datang langsung untuk membeli.

Pelajari juga strategi branding agar bisnis kamu makin sukses, simak ulasanya dalam artikel 9 Macam Strategi Branding untuk Bisnis yang Harus Kamu Pahami agar Sukses!

Jenis-Jenis Direct Selling

Direct selling di Indonesia diterapkan melalui berbagai jenis yang memungkinkan perusahaan untuk menjual produk langsung kepada konsumen. Masing-masing jenis memiliki pendekatan yang berbeda dalam membangun hubungan dengan pelanggan dan menjual produk.

Berikut adalah beberapa jenis direct selling yang umum digunakan:

  1. Single-level Direct Sales

Single-level sales atau penjualan satu tingkat adalah jenis direct selling yang menggunakan satu tenaga penjual untuk melakukan penjualan secara tatap muka, seperti presentasi door-to-door atau one-on-one. Dalam model ini, salespeople bertanggung jawab penuh atas penjualan produk kepada konsumen tanpa melibatkan pihak lain.

Jenis ini menguntungkan bagi tenaga penjualnya karena mereka langsung mendapatkan komisi berdasarkan hasil penjualan yang dilakukannya. Tidak ada struktur jaringan yang dibangun, sehingga keuntungan yang didapat hanya berasal dari penjualan pribadi.

  1. Multi-level Marketing (MLM)

Multi-level sales atau penjualan bertingkat, yang lebih dikenal dengan sebutan MLM, bekerja dengan cara melakukan penjualan sekaligus merekrut tenaga penjual baru. Model ini memungkinkan distributor untuk memperluas jangkauannya dan menghasilkan pendapatan lebih banyak melalui jaringan yang dibangun.

Salespeople mendapatkan komisi tidak hanya dari penjualan pribadi, tetapi juga dari penjualan yang dilakukan oleh tenaga penjual yang mereka rekrut. Pendapatan mereka pun meningkat seiring berkembangnya jaringan distribusi.

  1. Party-plan Sales

Party-plan sales adalah model di mana salespeople mengadakan acara sosial untuk memperkenalkan dan menawarkan produk dengan mengumpulkan beberapa pelanggan potensial. Suasana pertemuan dibuat sesantai mungkin untuk menciptakan kenyamanan, sehingga para pelanggan bisa membuat keputusan pembelian dengan lebih cepat.

Keberhasilan dalam model ini sangat dipengaruhi oleh cara produk dipresentasikan. Jika produk diperkenalkan dengan cara yang menarik dan meyakinkan, peluang untuk menarik minat konsumen akan lebih besar.

Baca juga: Inspiratif! Belajar Branding Produk Dari Brand Ternama yang Berhasil Sukses

Contoh Direct Selling di Indonesia

Di Indonesia, banyak perusahaan yang sukses menerapkan model direct selling untuk memasarkan produk mereka secara langsung kepada konsumen. Beberapa perusahaan besar telah membangun jaringan distributor yang luas dan memanfaatkan hubungan personal untuk meningkatkan penjualan. 

Berikut adalah contoh perusahaan yang menggunakan direct selling di Indonesia:

  1. Oriflame

Oriflame adalah perusahaan kosmetik yang menggunakan direct selling dengan konsultan kecantikan yang menjual produk secara langsung dan memberikan konsultasi kecantikan personal. Konsultan mendapatkan fleksibilitas waktu dan bonus berdasarkan performa penjualan, membangun komunitas konsumen yang loyal.

  1. Herbalife

Herbalife adalah perusahaan yang menyediakan produk nutrisi dan suplemen kesehatan. Dengan menggunakan model MLM, mereka mengandalkan distributor untuk menjual produk sekaligus merekrut anggota baru dalam jaringan mereka.

  1. Amway

Amway adalah salah satu pemain besar dalam industri direct selling yang menawarkan berbagai produk kesehatan, kecantikan, dan kebutuhan rumah tangga. Mereka menerapkan model MLM, di mana distributor tidak hanya menjual produk tetapi juga membangun jaringan untuk meningkatkan pendapatan.

  1. Avon

Avon, perusahaan kosmetik global yang telah lama menggunakan model direct selling di Indonesia. Mereka memanfaatkan jaringan salespeople untuk menawarkan berbagai produk kecantikan dan perawatan kulit kepada konsumen secara langsung.

Bisnis Anda masih skala UMKM? Tenang kami juga sudah menyiapkan strategi bisnis UMKM dalam artikel 10 Contoh Strategi Branding Perusahaan Produk UMKM yang Kuat dan Efektif Agar Mudah Dikenal Oleh Publik

Kelebihan dan Kekurangan Direct Selling Untuk Penjualan

Direct selling menawarkan berbagai keuntungan yang dapat meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar. Namun, seperti halnya model penjualan lainnya, ada beberapa kekurangan yang harus diperhatikan oleh perusahaan dan tenaga penjual. Berikut kelebihan dan kekurangan dari direct selling:

Kelebihan Direct Selling untuk Penjualan

  • Hubungan Personal dengan Konsumen: Direct selling memungkinkan terjadinya hubungan langsung antara penjual dan konsumen, yang membantu membangun kepercayaan dan loyalitas.
  • Fleksibilitas Waktu: Tenaga penjual memiliki kebebasan dalam menentukan waktu kerja mereka, memberikan fleksibilitas dalam menjalankan usaha.
  • Potensi Penghasilan Lebih Besar: Dengan sistem komisi dan insentif berbasis penjualan, tenaga penjual memiliki kesempatan untuk memperoleh penghasilan yang lebih tinggi sesuai dengan performa mereka.
  • Hemat Biaya Pemasaran: Direct selling adalah model pemasaran yang hemat biaya, karena memungkinkan penjual untuk memilih target pasar yang lebih relevan, meminimalkan pemborosan anggaran untuk audiens yang tidak tepat.
  • Tanpa Pihak Ketiga atau Perantara: Tanpa melibatkan pihak ketiga atau perantara, perusahaan bisa menghemat biaya dan memperoleh keuntungan yang lebih besar, karena tidak ada biaya tambahan yang harus dibagi.

Kekurangan Direct Selling untuk Penjualan

  • Ketergantungan pada Kinerja Individu: Keberhasilan dalam direct selling sangat bergantung pada kemampuan individu, yang bisa membuat penghasilan tidak stabil jika penjualan tidak optimal.
  • Reputasi Negatif: Beberapa model seperti MLM sering mendapat kritik karena fokusnya pada perekrutan anggota dan biaya awal yang tinggi, yang bisa berdampak pada citra perusahaan.
  • Kesulitan dalam Pengembangan Jaringan: Membangun dan mengelola jaringan yang luas memerlukan waktu dan usaha yang besar, serta dapat menyebabkan kelelahan jika target penjualan sulit dicapai.
  • Sering Mengalami Penolakan dari Pelanggan: Penjualan langsung sering kali menghadapi penolakan langsung dari pelanggan, yang bisa mengurangi semangat penjual. Penolakan yang sering bisa menjadi tantangan besar dalam mempertahankan motivasi dan produktivitas.

Baca juga: 6 Contoh Strategi Branding Produk Makanan yang Bisa Anda Coba di Era Digital Saat Ini

Pentingnya Perizinan dalam Menjalankan Bisnis Direct Selling 

Bagi perusahaan yang menjalankan bisnis menggunakan model direct selling, perizinan menjadi hal yang sangat penting. Tanpa izin yang sah, perusahaan bisa menghadapi sanksi hukum yang merugikan operasional bisnis.

Perusahaan wajib memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha (PP 5/2021). NIB diterbitkan melalui sistem Online Single Submission (OSS), yang memungkinkan perusahaan beroperasi secara sah.

Memiliki perizinan yang lengkap memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan lebih aman dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Hal ini juga meminimalkan risiko hukum dan membuka peluang bisnis yang lebih luas.

Mulai bangun bisnis direct selling Anda dengan langkah yang tepat! Dapatkan konsultasi perizinan yang diperlukan untuk menjalankan usaha Anda secara legal. Hubungi Smartlegal.id sekarang dan pastikan bisnis Anda berjalan sesuai regulasi yang berlaku!

Author: Pudja Maulani Savitri

Editor: Genies Wisnu Pradana

Referensi:
https://www.tempo.co/ekonomi/apa-itu-direct-selling-strategi-penjualan-yang-dipakai-tupperware-197851 
https://kumparan.com/berita-bisnis/5-contoh-direct-selling-yang-populer-di-indonesia-23lq6mIx0y0

Seberapa membantu artikel ini menurut Anda?

TERBARU

PALING POPULER

KATEGORI ARTIKEL

PENDIRIAN BADAN USAHA

PENDAFTARAN MERK

LEGAL STORY