Sengketa Merek: GUCCI Kalah Dari Brand Lokal Asal Jepang, Kok Bisa?

“Sengketa merek GUCCI menggugat brand asal Jepang agar pendaftaran brandnya dibatalkan. Kok bisa?”

Brand Fashion asal italia, GUCCI baru saja kalah dalam gugatan merek yang mereka ajukan dengan brand lokal asal Jepang, CUGGL.

CUGGL merupakan brand milik desainer asal Jepang, Nobukai Kurokawa. Nobukai Kurokawa telah mendaftarkan merek “CUGGL” artinya ia pemilik hak merek tersebut.

Alasan GUCCI menggugat CUGGL karena desain baju CUGGL menampilkan logo yang dianggap mirip dengan logo merek GUCCI. Logo CUGGL ditampilkan hanya sebagian saja dan sebagiannya tertutup dengan sapuan cat warna pink.

GUCCI merasa khawatir merek “CUGGL” membuat konsumen bingung karena mengira baju itu buatannya. GUCCI pun mengajukan gugatan pembatalan merek “CUGGL” kepada Japanese Patent Office (JPO). Namun dalam sengketa merek tersebut, JPO memberikan putusan menolak gugatan tersebut.

Bukannya GUCCI Merek terkenal ya?

Penentuan kriteria terkait dengan merek terkenal dilakukan dengan memperhatikan pengetahuan umum masyarakat mengenai merek tersebut di bidang usaha yang bersangkutan (Pasal 18 ayat (1) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 67 Tahun 2016 tentang Pendaftaran Merek (Permenkumham 67/2016)).

Selain itu, penentuan kriteria untuk merek terkenal dapat dilakukan dengan mempertimbangkan:

tingkat pengetahuan atau pengakuan masyarakat terhadap Merek tersebut di bidang usaha yang sama;
volume penjualan barang dan/atau jasa dan keuntungan yang diperoleh dari penggunaan merek tersebut;
pangsa pasar yang dikuasai oleh Merek tersebut;
jangkauan daerah penggunaan Merek;
jangka waktu penggunaan Merek;
intensitas dan promosi Merek;
pendaftaran Merek atau permohonan pendaftaran Merek di negara lain;
tingkat keberhasilan penegakan hukum di bidang Merek,mengenai pengakuan sebagai Merek terkenal oleh lembaga yang berwenang; atau
nilai yang melekat pada Merek yang diperoleh karena reputasi dan jaminan kualitas.

Bagaimana sih perlindungan Merek Internasional?

Kalau persoalan ini terjadi di ranah hukum Indonesia, sebagai negara yang tergabung dalam WTO perlindungan terhadap merek terkenal merupakan konsekuensi pengakuan Indonesia terhadap TRIPs (Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights).

Selain itu, sebagai negara yang telah meratifikasi konvensi paris, diatur pula terkait merek terkenal yang diberikan perlindungan untuk merek yang dikenal di suatu negara bahkan ketika merek tersebut tidak digunakan atau didaftarkan di negara tersebut jika pihak ketiga:

mendaftarkan atau menggunakan merek yang sama atau serupa; dan/atau
menggunakan merek yang sama atau serupa dengan cara yang merupakan persaingan tidak adil.

Berdasarkan TRIPS Agreement, perlindungan bahkan dapat diberikan untuk barang atau jasa yang berbeda jika terhubung dengan pemilik Merek terdaftar yang terkenal atau jika kemungkinan pemilik Merek terkenal akan mendapat kerugian yang disebabkan oleh kebingungan pasar

Apabila permohonan pendaftaran merek ditemukan adanya persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis ataupun untuk barang dan/atau jasa tidak sejenis yang memenuhi persyaratan tertentu, maka pendaftaran merek ditolak (Pasal 21 ayat (1) Undang – Undang Merek dan Indikasi Geografis (UU MIG)).

Gugatan Atas Pelanggaran Merek

Terhadap pelanggaran merek, Pemilik Merek terdaftar dan/atau penerima Lisensi Merek terdaftar dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Niaga yang ditujukan kepada pihak yang tanpa hak menggunakan Merek tersebut dan mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya untuk barang dan/atau jasa yang sejenis (Pasal 83 ayat (1) UU MIG). Hal ini berlaku pula bagi pemilik Merek terkenal.

Siap-siap ekspansi keluar negeri dengan mendaftarkan merek Anda secara internasional dulu ya dan terhindar dari sengketa merek. Hubungi Smartlegal.id daftar merek internasional prosesnya jadi lebih mudah.

Author: Hana Wandari

Editor: Dwiki Julio