Awas! Pelaku Usaha Jual Handphone Tanpa Buku Petunjuk Bahasa Indonesia Bisa Kena Sanksi
Smartlegal.id -
“Kehadiran buku petunjuk Bahasa Indonesia merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh produsen barang lokal ataupun produsen barang luar negeri. Apabila tidak, produsen akan dikenakan sanksi administratif hingga hukuman penjara.”
Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran handphone sangat membantu manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Terlebih kehadiran fitur-fitur pendukung dalam pengoperasiannya yang menjadikannya dikenal dengan istilah smartphone.
Kualitas yang ditawarkan pun beragam, tak jarang masyarakat Indonesia yang gencar untuk mencari dan menikmati produk-produk handphone hasil produksi negara lain (barang impor) seperti Iphone, Samsung, Oppo, dan sebagainya.
Namun, tidak jarang pula saat konsumen membeli suatu produk baik produk lokal ataupun barang impor tidak disertai oleh buku petunjuk dalam Bahasa Indonesia. Hal ini tentunya akan memberikan kerugian bagi konsumen, seperti tidak mengoperasikan secara optimal atau bahkan tidak mengerti cara penggunaan produk yang dibelinya
Pada hakikatnya, mengenai penyertaan buku petunjuk Bahasa Indonesia pada suatu barang elektronik seperti handphone telah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 26 Tahun 2021 tentang Penetapan Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Perdagangan (Permendag 26/2021).
Berdasarkan Lampiran I huruf f Permendag 26/2021, menjadi sebuah persyaratan bagi pelaku usaha yang menjual barang elektronik atau barang telematika untuk memenuhi hal sebagai berikut:
- Wajib melengkapi setiap barang elektronika dan barang telematika dengan petunjuk penggunaan dalam Bahasa Indonesia;
- Wajib melengkapi setiap barang elektronika dan barang telematika dengan Kartu Jaminan dalam Bahasa Indonesia; dan
- Mencantumkan informasi 6 daftar lokasi purna jual dilengkapi dengan alamat dan jaminan ketersediaan suku cadang
Buku petunjuk atau petunjuk penggunaan setidaknya harus memuat (Lampiran I huruf f Permendag 26/2021):
- Nama dan alamat lengkap Produsen untuk produk dalam negeri;
- Nama dan alamat lengkap Importir untuk produk asal Impor;
- Merek, jenis, serta tipe dan/atau model produk;
- Spesifikasi produk;
- Keterangan cara penggunaan sesuai fungsi produk; dan
- Petunjuk pemeliharaan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat terlihat bahwa tidak hanya buku petunjuk yang harus disediakan oleh produsen. Produsen setidaknya juga harus memberikan kartu jaminan dan lokasi pusat layanan purna jual.
Baca juga: Awas! Barang Elektronik Impor Tidak Pakai Label Bahasa Indonesia Bisa Kena Sanksi!
Selain itu, tindakan produsen yang tidak menyediakan buku petunjuk Bahasa Indonesia juga termasuk ke dalam perbuatan yang dilarang oleh pelaku usaha (Pasal 8 ayat (1) huruf j Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU PK)).
Lantas barang elektronik dan telematika apa saja yang wajib disertakan dengan buku petunjuk Bahasa Indonesia? Berikut yang diatur dalam Lampiran II Permendag 26/2021
1 | Air Conditioner | 34 | Mesin Penghancur Kertas |
2 | Air Cooler | 35 | Mesin Penghitung Uang |
3 | Alat Cukur Elektrik | 36 | Mesin Pengiris |
4 | Alat Pelurus/Pengeriting Rambut | 37 | Mikrofon |
5 | Alat Pemasak Nasi | 38 | Monitor Komputer |
6 | Alat Pengering Pakaian | 39 | Organ/Piano Elektrik |
7 | Alat Perekam atau Reproduksi Gambar dan Suara | 40 | Oven/Microwave |
8 | Alat Pijar Elektrik | 41 | Panci Listrik Serbaguna |
9 | Alat Pumping | 42 | Penerjemah Elektronik |
10 | Antena Digital | 43 | Pengering |
11 | Audio dan Video Untuk Mobil | 44 | Pengering Rambut |
12 | Blender/Juicer/Mixer | 45 | Penguat Suara |
13 | CCTV | 46 | Pompa Air |
14 | Dispenser | 47 | Presto Listrik |
15 | Faks | 48 | Printer |
16 | Freezer | 49 | Proyektor |
17 | GPS | 50 | Radio |
18 | Home Theater Amplifier | 51 | Radio Kaset/Mini Compo |
19 | Handphone | 52 | Sepeda Listrik |
20 | Kalkulator | 53 | Set Top Box |
21 | Kamera | 54 | Setrika Listrik/Uap |
22 | Katel Listrik | 55 | Speaker/Alat penguat suara |
23 | Kipas Angin | 56 | Strelizer Botol Asi |
24 | Kompor Gas/Listrik | 57 | Tablet |
25 | Komputer | 58 | Telepon |
26 | Konsol Game | 59 | Timbangan Digital |
27 | Kulkas | 60 | Tudung Hisap |
28 | Mesin Cuci | 61 | TV |
29 | Mesin Fotocopy | 62 | UPS/ Genset |
30 | Mesin Jahit Listrik | 63 | Vacuum Cleaner |
31 | Mesin Multi Fungsi | 64 | Walkie Talkie |
32 | Mesin Pemanggang | 65 | Water Heater |
33 | Mesin Pembuat Kopi | 66 | Water Purifier |
Apabila terdapat pelaku usaha yang menjual 66 barang seperti di atas, tetapi tidak menyediakan buku petunjuk Bahasa Indonesia, maka dapat dikenakan sanksi administratif berupa (Lampiran I huruf f Permendag 26/2021):
- Teguran tertulis maksimal 2x dengan jangka waktu paling lama 14 hari kerja; dan
- Penarikan produk dari peredaran;
- Pemberhentian sementara kegiatan perdagangan sampai dengan dilaksanakannya kewajiban untuk melengkapi dengan petunjuk penggunaan dan kartu jaminan dalam Bahasa Indonesia; dan
- Apabila setelah habis masa pengenaan sanksi administratif penjual tetap melakukan perdagangan akan dikenai sanksi berupa pencabutan perizinan berusaha.
Atau dapat juga dikenakan sanksi pidana penjara maksimal 5 tahun atau denda paling banyak Rp 2 Miliar (Pasal 62 ayat (1) UU PK).
Perusahaan Anda memiliki permasalahan legalitas? atau permasalahan hukum lainnya? Konsultasikan kepada Kami! Segera hubungi Smartlegal.id dengan menekan tombol di bawah ini.
Author: Indira Nurul Anjani