Cara Menghitung Margin Keuntungan Penjualan yang Benar dan Akurat Beserta Contohnya

Smartlegal.id -
Cara menghitung margin keuntungan penjualan
Image: freepik.com/author/wirestock

Menentukan keberhasilan sebuah usaha tidak cukup hanya dari tingginya angka penjualan produk saja. Ada satu indikator penting yang wajib dipahami dan sering kali menjadi tolok ukur sejauh mana bisnis menghasilkan profit, yaitu cara menghitung margin keuntungan penjualan.

Melalui artikel berikut, kita akan dibahas langkah-langkah praktis untuk menghitung margin keuntungan penjualan, lengkap dengan contoh perhitungannya agar lebih mudah dipahami. Anda bisa mendapatkan gambaran untuk pengembangan usaha yang lebih menguntungkan.

Baca juga: 9 Macam Strategi Branding untuk Bisnis yang Harus Kamu Pahami agar Sukses!

Apa Itu Margin Keuntungan Penjualan?

Dalam dunia bisnis, memahami istilah keuangan merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan keberlangsungan usaha. Salah satu konsep yang wajib dipahami oleh para pelaku usaha, baik pemula maupun profesional, adalah margin keuntungan penjualan. 

Istilah ini kerap terdengar dalam laporan keuangan dan strategi pemasaran, namun masih banyak yang belum benar-benar memahami maknanya secara menyeluruh. Secara umum, margin keuntungan penjualan mengacu pada persentase laba bersih yang diperoleh dari total penjualan. 

Dengan kata lain, margin ini menunjukkan seberapa besar keuntungan yang didapatkan perusahaan setelah dikurangi biaya penjualan produk atau jasa. Konsep tersebut sangat penting karena menjadi indikator apakah bisnis yang dijalankan benar-benar menghasilkan profit atau tidak.

Dikutip dari OCBC, margin keuntungan penjualan adalah selisih antara pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau menyediakan produk atau jasa tersebut.

Selain itu, Farmacare mengungkapkan bahwa selisih ini dinyatakan dalam bentuk persentase untuk memudahkan analisis dan perbandingan. Misalnya, sebuah produk dijual seharga Rp100.000 dengan biaya produksi Rp70.000, maka margin keuntungannya adalah Rp30.000 atau 30%.

Terdapat beberapa strategi penjualan yang dapat disesuaikan untuk keperluan bisnis, apa saja itu? Simak selengkapnya dalam artikel 5 Contoh Direct Selling di Indonesia Beserta Kelebihan dan Kekurangannya Untuk Penjualan Produk

Tujuan Menghitung Margin Keuntungan Penjualan

Menghitung margin keuntungan penjualan memiliki beberapa tujuan utama yang penting bagi kelangsungan dan perkembangan perusahaan seperti di bawah ini.

1. Mengetahui Laba Perusahaan

Perhitungan margin keuntungan penjualan memungkinkan perusahaan untuk mengukur seberapa besar laba yang diperoleh dari setiap penjualan produk atau jasa. Dengan mengetahui persentase margin, manajemen dapat menilai efisiensi dalam mengelola biaya produksi dan operasional.

Misalnya, margin laba kotor yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menjual produknya dengan selisih harga yang signifikan dibandingkan biaya produksinya, menandakan efisiensi dalam pengendalian biaya.

2. Menarik Investor

Investor selalu mencari perusahaan dengan kinerja keuangan yang solid dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan. Margin keuntungan penjualan yang sehat dan konsisten dapat menjadi indikator bahwa perusahaan memiliki model bisnis yang stabil dan menguntungkan. 

Apabila mampu menampilkan margin yang kuat, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan investor, yang pada gilirannya dapat membuka peluang pendanaan untuk ekspansi atau pengembangan produk baru.

3. Mengetahui Bagaimana Pertumbuhan Perusahaan

Analisis margin keuntungan penjualan juga berperan dalam memantau pertumbuhan perusahaan dari waktu ke waktu. Ketika membandingkan margin pada berbagai periode, manajemen dapat mengidentifikasi tren positif atau negatif dalam kinerja keuangan. 

Peningkatan margin dari tahun ke tahun dapat menunjukkan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensi operasional. 

Baca juga: 6 Ide Nama Promo yang Unik dan Menarik Agar Mudah Diingat untuk Tingkatkan Penjualan

3 Cara Menghitung Margin Keuntungan Penjualan

Berikut ini akan dibahas secara mendalam ketiga cara menghitung margin keuntungan penjualan, lengkap dengan pengertian, rumus perhitungan, serta contoh aplikasinya dalam konteks bisnis nyata.

  1. Margin Operasional

Margin Laba Operasional mengukur persentase pendapatan yang tersisa setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP) dan semua biaya operasional lainnya, seperti biaya administrasi, penjualan produk/ jasa, dan umum. 

Cara menghitung margin keuntungan penjualan tersebut mencerminkan efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya operasionalnya dan kemampuannya menghasilkan laba dari operasional inti bisnis. Inilah rumus untuk menghitung margin operasional:

Margin Operasional = (Total Seluruh Pendapatan Operasional / Pendapatan Operasional) x 100%

Contohnya, PT Sejahtera Abadi melaporkan pendapatan operasional sebesar Rp800.000.000, total pendapatan operasional Rp500.000.000, dan biaya operasional sebesar Rp200.000.000. Maka dapat dihitung dengan rumus di atas sebagai berikut.

Margin Operasional = (Rp500.000.000 / Rp800.000.000) x 100%

Margin Operasional = 62.5%

Dengan margin laba operasional sebesar 62.5%, PT Sejahtera Abadi menunjukkan bahwa setelah menutupi biaya produksi dan operasional, perusahaan memperoleh laba operasional sebesar 62.5% dari penjualannya.

  1. Margin Laba Bersih

Persentase pendapatan yang tersisa sebagai laba bersih setelah semua biaya, termasuk HPP, biaya operasional, pajak, bunga, dan biaya lainnya, telah dikurangkan disebut dengan Margin Laba Bersih.

Cara menghitung margin keuntungan penjualan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang profitabilitas perusahaan setelah mempertimbangkan semua pengeluaran. Inilah rumus yang bisa digunakan untuk menghitung Margin Laba Bersih.

Margin Laba Bersih = (Jumlah Pendapatan – HPP – Biaya Operasional – Pajak – Biaya Lainnya) / (Jumlah Total Pendapatan )) x 100%

Misalnya, Anda memiliki perusahaan dengan pendapatan sebesar Rp30.000.000. HPP yang Anda miliki adalah Rp5.000.000 ketika membuat sebuah produk. Lalu, Anda mempunyai pengeluaran biaya operasional Rp4.000.000, pajak Rp2.000.000, dan biaya lain-lain Rp1.700.000 yang harus dibayar.

Maka cara menghitung margin laba bersih perusahaan Anda adalah sebagai berikut.

Margin Laba Bersih = (Rp30.000.000 – Rp5.000.000 – Rp4.000.000 – Rp2.000.000 – Rp1.700.000) / (Rp30.000.000)) x 100%

Margin Laba Bersih = 57,67%

Setelah didapatkan margin laba bersih tersebut, maka menunjukkan bahwa setelah semua biaya ditanggung, Anda memperoleh laba bersih sebesar 12,5% dari penjualannya.

  1. Margin Laba Kotor

Menurut Mekari Jurnal, Margin Laba Kotor adalah indikator yang menunjukkan persentase pendapatan yang tersisa setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP). 

Margin ini memberikan gambaran tentang efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya produksi langsung terkait barang atau jasa yang dijual. Semakin tinggi margin laba kotor, semakin baik efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari penjualannya.​

Berikut ini merupakan rumus cepat untuk menghitung Margin Laba Kotor secara umum.

Margin Laba Kotor = (Jumlah Pendapatan – HPP) / Jumlah Total Pendapatan x 100%

Contohnya, Anda ingin menjual pakaian dengan harga Rp145.000. Saat membuat  pakaian tersebut, Anda mempunyai harga pokok penjualan sebesar Rp95.000. Maka cara menghitung margin laba kotornya adalah sebagai berikut. 

Margin Laba Kotor = (Rp145.000 – Rp95.000) / Rp145.000 x 100%

Margin Laba Kotor = 34,48%

Artinya, Anda memiliki margin laba kotor sebesar 34,48%, yang menunjukkan bahwa dapat mempertahankan 34,48% dari penjualan sebagai laba kotor setelah menutupi biaya produksi langsung.

Ketahui juga beberapa ide usaha startup yang baru tren saat ini, dalam artikel 16 Ide Usaha Startup yang Cocok untuk Mahasiswa Tahun 2025 dan Cara Memulainya

FAQ

  1. Apa rumus keuntungan per margin dan bagaimana cara menggunakannya?

Rumus margin keuntungan sering kali disalah artikan sebagai laba bersih biasa. Padahal, margin keuntungan dihitung berdasarkan persentase keuntungan terhadap harga jual, bukan terhadap harga pokok penjualan. Berikut adalah rumus margin keuntungan yang tepat:

Margin Keuntungan = (Keuntungan Bersih / Harga Jual) × 100%

  1. Apa rumus keuntungan per margin dan bagaimana cara menggunakannya?

Secara umum, margin laba bersih yang berkisar antara 10% hingga 20% sudah dapat dikategorikan sehat untuk sebagian besar jenis usaha kecil hingga menengah. 

Angka ini mencerminkan bahwa setelah dikurangi semua biaya—dari produksi hingga pajak—perusahaan masih bisa mempertahankan 10-20% dari penjualan sebagai laba murni.

Memahami cara menghitung margin keuntungan penjualan dapat membantu dalam menaksir keuntungan bisnis secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaku usaha dapat menyusun strategi dalam menentukan harga, menekan biaya, serta memaksimalkan profit.

Pastikan bisnis Anda tidak hanya sukses secara pemasaran, tetapi juga aman secara hukum! Percayakan segala kebutuhan hukum usaha Anda kepada kami Smartlegal.id. Silakan hubungi kami dengan cara klik tombol di bawah ini.

Editor: Genies Wisnu Pradana

Referensi:
https://www.jurnal.id/id/blog/rasio-profitabilitas-pengertian-fungsi-jenis-dan-contoh-terlengkap/
https://www.ocbc.id/id/article/2023/10/24/margin-adalah/
https://www.farmacare.id/kenalan-dengan-apa-itu-margin-apotek-dan-cara-menghitungnya/

Seberapa membantu artikel ini menurut Anda?

TERBARU

PALING POPULER

KATEGORI ARTIKEL

PENDIRIAN BADAN USAHA

PENDAFTARAN MERK

LEGAL STORY