RUPS vs Keputusan Sirkuler, Apa Saja Perbedaannya?
Smartlegal.id -
“Metode pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan baik RUPS maupun keputusan sirkuler menyesuaikan dengan dampak keputusan yang dibuat”
Dalam dunia korporasi, pengambilan keputusan merupakan elemen krusial yang menentukan arah dan kebijakan perusahaan. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham adalah dua metode untuk mengambil keputusan di perusahaan.
Meskipun kedua mekanisme ini memiliki tujuan yang serupa, yakni untuk membuat keputusan strategis, terdapat perbedaan mendasar dalam cara kerja, prosedur, serta dampaknya terhadap perusahaan.
Lantas apa saja perbedaan antara RUPS dan Keputusan Sirkuler? Simak selengkapnya!
Baca juga: RUPS Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Tata Caranya
Mengenai RUPS dan Keputusan Sirkuler
RUPS adalah forum resmi yang dihadiri oleh pemegang saham untuk mengambil keputusan penting terkait pengelolaan perusahaan.
RUPS memiliki peran yang setara dengan Direksi dan Dewan Komisaris, serta menjadi wadah untuk menetapkan strategi perusahaan, seperti pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi, perubahan anggaran dasar, dan persetujuan laporan tahunan.
Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja (UU PT).
Pasal 78 ayat (1) UU PT mengatur 2 (dua) jenis RUPS yaitu:
- RUPS Tahunan yang dilaksanakan sekali dalam setahun untuk mengesahkan laporan tahunan dan rencana kerja perusahaan
- RUPS Lainnya yang dapat dilakukan kapan saja untuk keperluan khusus di luar agenda tahunan.
Selain pertemuan RUPS, pemegang saham juga dapat mengambil keputusan melalui Keputusan Sirkuler atau Circular Resolution. Ini adalah metode yang lebih fleksibel dan cepat, digunakan ketika keputusan harus segera diambil tanpa perlu mengadakan pertemuan fisik.
Dasar hukum untuk pengambilan keputusan melalui Circular Resolution diatur dalam Pasal 91 UU PT. Mengatur bahwa keputusan dapat diambil di luar RUPS dengan persetujuan tertulis dari semua pemegang saham yang memiliki hak suara, membuat keputusan tersebut sah dan mengikat.
Circular Resolution memiliki kekuatan hukum yang sama dengan keputusan yang diambil dalam RUPS. Selama semua pemegang saham menyetujui dan menandatangani keputusan tersebut, maka keputusan tersebut memiliki validitas yang sama dengan keputusan yang diambil melalui rapat resmi RUPS.
Baca juga: Kapan RUPS Tahunan Wajib Diselenggarakan?
Prosedur Pengambilan Keputusan: Perbandingan RUPS dan Keputusan Sirkuler
RUPS
Masing-masing metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai situasi tertentu. RUPS merupakan mekanisme pengambilan keputusan yang paling formal dalam perusahaan. Kelebihan utamanya adalah legalitas dan formalitas yang kuat karena RUPS diadakan dengan prosedur yang jelas dan diatur oleh hukum.
Proses ini memberikan legitimasi yang kuat pada keputusan yang diambil, sehingga memperkuat posisinya dalam aspek hukum.
Selain itu, RUPS memungkinkan adanya diskusi langsung antara pemegang saham dan manajemen, yang sangat penting dalam pengambilan keputusan strategis dan penyelesaian masalah yang memerlukan komunikasi intensif.
Namun, RUPS juga memiliki beberapa kekurangan. Proses pelaksanaannya memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar, mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya.
Selain itu, RUPS mengharuskan kehadiran fisik pemegang saham atau wakilnya, yang bisa menjadi kendala logistik, terutama jika para pemegang saham berada di lokasi yang berbeda.
Baca juga: Ini Akibatnya! Direksi Bagi Dividen Tanpa Persetujuan RUPS
Keputusan Sirkuler
Di sisi lain, Keputusan Sirkuler adalah alternatif yang lebih fleksibel dan efisien dalam hal waktu dan biaya. Keputusan ini tidak memerlukan pertemuan fisik, yang berarti dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, asalkan semua pemegang saham menyetujui secara tertulis.
Metode ini sangat bermanfaat dalam situasi yang membutuhkan keputusan cepat tanpa harus melalui proses formal RUPS.
Namun, Keputusan Sirkuler juga memiliki keterbatasan. Karena tidak ada interaksi langsung antara pemegang saham, kesempatan untuk berdiskusi dan klarifikasi menjadi terbatas.
Selain itu, metode ini memerlukan persetujuan dari semua pemegang saham, yang bisa menjadi tantangan terutama bagi perusahaan dengan jumlah pemegang saham yang besar.
Pada akhirnya, pemilihan antara RUPS dan Keputusan Sirkuler bergantung pada konteks dan urgensi keputusan yang perlu diambil. Keputusan Sirkuler cocok untuk keputusan yang tidak kontroversial dan didukung oleh semua pemegang saham.
Sebaliknya, untuk keputusan yang kompleks dan mungkin menimbulkan perbedaan pendapat, RUPS yang formal dan memungkinkan diskusi langsung adalah pilihan yang lebih tepat.
Butuh konsultasi terkait legalitas pengambilan keputusan di perusahaan anda? Jangan ragu hubungi kami Smartlegal.id telah berpengalaman dalam menangani berbagai urusan hukum. Silakan hubungi kami dengan cara klik tombol di bawah ini.
Author: Akmal Ghudzamir
Editor: Genies Wisnu Pradana