7 Contoh Pengelolaan Keuangan Perusahaan yang Wajib Diketahui Pemilik Bisnis
Smartlegal.id -

“Contoh pengelolaan keuangan perusahaan yang baik untuk mendukung stabilitas usaha, keputusan strategis, dan kepatuhan hukum.”
Pengelolaan keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha. Bagi pemilik bisnis, keuangan bukan hanya soal mencatat pemasukan dan pengeluaran, tetapi juga menjadi dasar untuk menilai kinerja, mengelola risiko, serta menentukan arah strategi perusahaan.
Tanpa pengelolaan keuangan yang baik, bisnis berisiko mengalami masalah arus kas, kesalahan perencanaan, hingga kerugian berkelanjutan.
Oleh karena itu, memahami contoh pengelolaan keuangan perusahaan yang tepat menjadi hal wajib bagi setiap pemilik bisnis, baik yang baru merintis usaha maupun yang sedang mengembangkan perusahaan.
Baca Juga: Cara Membuat Cash Flow dan Contohnya untuk Melihat Kondisi Keuangan Perusahaan
Memahami Laporan Keuangan Perusahaan
Laporan keuangan perusahaan adalah rangkaian catatan yang menyajikan informasi keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu. Dokumen ini digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan, kinerja usaha, serta arus dana perusahaan secara menyeluruh.
Secara sederhana, laporan keuangan berisi pencatatan seluruh transaksi keuangan perusahaan, baik yang berkaitan dengan pendapatan, pengeluaran, aset, maupun kewajiban. Laporan ini disusun berdasarkan periode akuntansi yang ditetapkan perusahaan, misalnya bulanan, triwulanan, atau tahunan.
Ketepatan pencatatan menjadi hal krusial karena laporan keuangan tidak hanya digunakan untuk kepentingan internal, tetapi juga sebagai dasar perhitungan pajak, pengajuan pembiayaan, hingga penilaian investor.
7 Contoh Pengelolaan Keuangan Perusahaan
Berikut beberapa contoh pengelolaan keuangan perusahaan yang sebaiknya diterapkan secara konsisten.
1. Pemisahan Keuangan Usaha dan Keuangan Pribadi
Pemisahan keuangan merupakan langkah awal menuju pengelolaan keuangan yang profesional. Keuangan perusahaan yang tercampur dengan keuangan pribadi akan menyulitkan pemilik bisnis dalam menilai kondisi usaha secara objektif.
Praktiknya, perusahaan perlu memiliki rekening bank khusus, menetapkan gaji pemilik atau pembagian laba secara jelas, serta membatasi penggunaan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi.
2. Perencanaan Keuangan dan Penyusunan Anggaran
Perusahaan yang sehat selalu memiliki perencanaan keuangan yang jelas. Anggaran membantu perusahaan mengatur pengeluaran, memprioritaskan kebutuhan, dan mengantisipasi risiko keuangan.
Anggaran biasanya disusun berdasarkan proyeksi pendapatan, biaya operasional, pemasaran, hingga rencana pengembangan usaha. Evaluasi anggaran secara berkala membantu perusahaan tetap adaptif terhadap perubahan kondisi bisnis.
3. Pengelolaan Arus Kas secara Konsisten
Arus kas merupakan indikator utama kesehatan keuangan perusahaan. Banyak bisnis mengalami kesulitan bukan karena merugi, melainkan karena arus kas tidak terkelola dengan baik.
Pengelolaan arus kas yang efektif dilakukan dengan mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran, mengatur termin pembayaran pelanggan, mengendalikan piutang, serta memastikan ketersediaan kas untuk operasional harian.
4. Pencatatan dan Pelaporan Keuangan Berkala
Setiap transaksi keuangan perusahaan perlu dicatat secara rapi dan konsisten. Pencatatan yang baik memudahkan penyusunan laporan keuangan dan membantu pemilik bisnis memahami kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh.
Laporan keuangan yang disusun secara berkala juga menjadi dasar evaluasi kinerja, pengajuan pendanaan, serta pelaporan pajak.
5. Pengendalian Utang dan Kewajiban
Utang dapat menjadi sarana untuk mempercepat pertumbuhan bisnis jika dikelola dengan bijak. Namun, tanpa perhitungan yang matang, utang justru berpotensi membebani keuangan perusahaan.
Pengelolaan utang yang baik mencakup analisis kemampuan bayar, pemilihan sumber pendanaan yang tepat, serta pemantauan jatuh tempo kewajiban agar tidak mengganggu arus kas.
6. Penyediaan Dana Cadangan dan Manajemen Risiko
Perusahaan perlu menyiapkan dana cadangan untuk menghadapi kondisi tidak terduga, seperti penurunan penjualan atau kenaikan biaya operasional. Dana cadangan memberikan ruang bagi perusahaan untuk tetap bertahan tanpa mengambil keputusan keuangan yang terburu-buru.
Selain itu, manajemen risiko keuangan dapat dilakukan melalui asuransi usaha, diversifikasi sumber pendapatan, dan perencanaan keuangan jangka panjang.
7. Kepatuhan Pajak sebagai Bagian dari Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan keuangan perusahaan tidak terlepas dari kewajiban perpajakan. Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak membantu perusahaan menghindari sanksi administratif dan risiko hukum.
Pencatatan transaksi yang lengkap menjadi kunci utama dalam mendukung pelaporan pajak yang akurat dan tepat waktu.
Baca Juga: Cara Lapor SPT Bulanan Perusahaan di Coretax DJP 2025 dan Batas Waktu Pelaporannya
Manfaat Pengelolaan Keuangan Perusahaan yang Tepat
Penerapan pengelolaan keuangan perusahaan yang dilakukan secara terencana dan disiplin memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan dan keberlangsungan bisnis.
Pengelolaan keuangan yang baik tidak hanya berfungsi sebagai alat kontrol, tetapi juga menjadi pondasi dalam pengambilan keputusan bisnis jangka panjang.
Beberapa manfaat utama pengelolaan keuangan perusahaan yang tepat antara lain:
- Menjaga stabilitas dan keberlangsungan bisnis: Perusahaan memiliki kendali yang jelas atas arus kas, biaya operasional, serta kewajiban keuangan.
- Mempermudah pengambilan keputusan strategis: Dengan dukungan data keuangan yang akurat dan terukur, sehingga keputusan bisnis tidak didasarkan pada asumsi semata.
- Meningkatkan kepercayaan investor dan mitra bisnis: Laporan keuangan yang rapi dan transparan mencerminkan tata kelola perusahaan yang profesional.
- Meminimalkan risiko kerugian dan permasalahan hukum: khususnya yang berkaitan dengan utang, perpajakan, dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
- Mendukung pertumbuhan usaha yang berkelanjutan: Melalui perencanaan keuangan yang matang, pengelolaan risiko yang baik, serta kesiapan perusahaan dalam menghadapi perubahan kondisi bisnis.
Pentingnya Laporan Keuangan dalam Pengelolaan Pajak Perusahaan
Seiring dengan upaya peningkatan transparansi dan akuntabilitas keuangan nasional, pemerintah menetapkan kewajiban baru bagi perusahaan untuk melaporkan laporan keuangan kepada Kementerian Keuangan. Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2025 tentang Pelaporan Keuangan (PP 43/2025).
Mulai tahun 2027, pelaporan laporan keuangan dilakukan secara bertahap melalui Platform Bersama Pelaporan Keuangan (PBPK), dengan prioritas bagi emiten dan perusahaan publik di sektor pasar modal. Laporan keuangan wajib disusun sesuai standar akuntansi dan ketentuan peraturan perundang-undangan, serta dapat disiapkan oleh akuntan berpraktik atau akuntan publik.
Baca Juga: 2027 Perusahaan Wajib Kirim Laporan Keuangan ke Kemenkeu, Bagaimana Teknisnya?
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, perusahaan juga diwajibkan melampirkan surat pernyataan yang ditandatangani oleh pemilik usaha atau pejabat berwenang. Kebijakan ini menegaskan bahwa pengelolaan laporan keuangan yang tertib bukan hanya kebutuhan internal, tetapi bagian dari kewajiban kepatuhan hukum perusahaan.
Hubungi Smartlegal.id sekarang dan kembangkan bisnis Anda sekarang juga! Kami membantu mengurus perizinan usaha Anda hingga tuntas.
Author : Kunthi Mawar Pratiwi
Editor : Genies Wisnu Pradana
Referensi:
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/bisnis/mengenal-laporan-keuangan-perusahaan-dan-fungsi-pentingnyab
https://kumparan.com/kumparanbisnis/seluruh-perusahaan-wajib-setor-laporan-keuangan-ke-kemenkeu-mulai-2027-26JlmAHLois
























