Mekanisme Pembagian Dividen Beserta Jenis dan Dasar Hukumnya Lengkap
Smartlegal.id -
“Ketahui mekanisme pembagian dividen yang bisa dalam bentuk tunai, tambahan saham, properti beserta jenis-jenis dan dasar hukumnya.”
Sederhananya pembagian dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan secara bersih kepada para pemegang saham berdasarkan persentase kepemilikannya. Semakin besar kepemilikan saham maka semakin besar juga keuntungan yang diterima.
Pembagian keuntungan bersih ini tidak dilakukan setiap bulan, bisa saja berlangsung selama enam bulan bahkan satu tahun. Mekanismenya beragam, jenis-jenis dividennya juga ada banyak, serta terdapat dasar hukum yang jelas dalam pembagian untung tersebut.
Dasar Hukum Pembagian Dividen
Dasar hukum bagi untung bersih oleh perusahaan mengacu pada Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja (UUPT). Pasal 72 UUPT menjadi pijakan atas dibagikannya laba bersih untuk para investor dengan ketentuan berikut:
- Perusahaan bisa membagikan laba bersih interim sebelum tutup buku selama diatur dalam anggaran.
- Ketentuan interim adalah jika laba bersih tidak kurang dari modal dan cadangan wajib.
- Interim hanya bisa dilakukan jika keuangan perusahaan tidak terganggu, baik kewajiban ke kreditor dan operasional usaha rutin.
- Interim dilakukan atas kesepakatan direksi dan pastinya diketahui dan dikabulkan oleh Dewan Komisaris.
- Interim bisa saja dikembalikan jika dalam proses kedepannya perusahaan mengalami kerugian. Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab atas kerugian tersebut jika ada pemegang saham yang tidak bisa mengembalikan interim.
Dasar hukum di atas harus dipahami dan dipatuhi dengan baik untuk memastikan bahwa perusahaan menaati aturan negara. Ketika taat pada aturan negara maka lebih mudah bagi perusahaan menarik lebih banyak investor baru yang menjanjikan.
Penjelasan mengenai aturan pembagian dividen yang sesuai dengan ketentuan negara dapat menjadi pedoman dalam menjalankan bisnis. Untuk bisnis baru, ilmu seperti ini menjadi sangat penting karena dapat menjadi acuan dalam bertindak.
Mekanisme Pembagian Dividen Secara Garis Besar
Mekanisme pembagian secara garis besar terbagi menjadi dua, yakni interim dan final, namun jika dijabarkan tentu akan lebih banyak. Ada namanya mekanisme interim, di mana bagi hasil dilakukan sebelum menutup buku atau sebelum diketahui laba bersih.
Interim ini bersifat sementara dan untuk menerapkannya dilandasi aturan hukum tertentu, tentunya pembagian dividen berlangsung di kuartal kedua atau ketiga. Sementara ada juga mekanisme final, di mana pembagiannya berlangsung pada akhir tahun selama satu kali.
Berbeda dengan mekanisme sebelumnya, untuk yang satu ini dilakukan setelah laba bersih diketahui. Tentunya dalam proses pembagiannya juga didasari oleh aturan hukum tertentu sehingga perusahaan tidak bergerak tanpa acuan yang jelas.
Dari mekanisme pembagian dividen secara garis besar tersebut, jika dirincikan kembali maka akan menemukan tahapan demi tahapan khusus. Adapun berbagai tahapan demi tahapan detail dapat dirangkum melalui poin-poin sebagai berikut:
- Pengumuman pembagian, di mana dalam hal ini diberitahukan tanggal pembagiannya dan jumlah hasil bagi per sahamnya.
- Tanggal cum-dividen, tanggal terakhir yang menjadi kesempatan untuk orang membeli saham dan berhak mendapatkan bagi hasil bersihnya nanti.
- Tanggal ex-dividend hampir sama seperti poin kedua, namun jika membeli sahamnya pada tanggal ini maka tidak berhak atas hasil dividennya.
- Tanggal pencatatan, di mana perusahaan menentukan siapa saja yang berhak menerima hasil bagi keuntungan tersebut.
- Tanggal pembayaran, di mana janji untuk memberikan bagi hasil kepada para investor dipenuhi dengan baik.
Mekanisme secara garis besar maupun secara rinci dapat menjadi acuan untuk Anda yang baru mendirikan perusahaan. Jika masih bingung dengan bagi hasil ke para investor maka informasi di atas dapat menjadi gambarannya.
Bagaimana jika direksi bagi dividen tanpa melakukan Rapat Umum Pemegang Saham? Anda dapat mengetahuinya dalam artikel berikut ini.
Ketahui Jenis-jenis Pembagian Dividen
Setelah memahami mekanisme pembagian di atas, sekarang mari cari tahu juga apa saja jenis-jenis dividennya. Setidaknya terdapat lima jenis bagi hasil bersih kepada para investor yang memiliki saham di perusahaan, diantaranya:
- Bagi Hasil Tunai
Jenis ini paling banyak diterapkan oleh perusahaan, di mana pemegang saham mendapatkan hak untuk memperoleh keuntungan berupa uang tunai. Biasanya penentuan harga atau besaran uang yang didapatkan bergantung pada harga sahamnya per lembar.
Investor atau pemilik saham berhak mendapatkan besaran yang sesuai dengan jumlah lembaran saham yang dimiliki. Semakin besar persentase sahamnya maka semakin besar juga nilai keuntungan atau pembagian bersih dalam bentuk rupiahnya.
- Bagi Hasil Saham
Unik, besaran pembagian dividen yang didasarkan pada besaran kepemilikan saham dibagikan kembali dalam bentuk saham tambahan. Trik pembagian untung ini dilakukan untuk mengamankan kas atau mengamankan uang tunai yang dimiliki perusahaan.
Tentu ada pertimbangan tertentu kenapa tidak langsung membagikannya dalam bentuk tunai, bisa karena arus kas sedang gencar-gencarnya dikeluarkan. Bisa juga karena berbagai pertimbangan lainnya yang tentunya sudah didiskusikan terlebih dahulu dengan investor.
- Bagi Hasil Properti
Jenis satu ini jarang terjadi, namun tidak menutup kemungkinan Anda bisa mendapatkannya ketika bergabung sebagai investor di perusahaan tertentu. Bagi hasil dalam bentuk properti contohnya memberikan hak milik atas bangunan sesuai dengan jumlah kepemilikan investasi.
Bangunan yang dimaksud dalam pembagian dividen bisa saja berupa rumah atau kepemilikan atas sekian persen perusahaan secara fisik. Meskipun jarang diterapkan karena sifatnya tidak likuid, namun tentunya dari sudut pandang tertentu, jenis ini menguntungkan.
- Bagi Hasil Skrip
Skrip ini maksudnya surat utang berjangka pendek, dilakukan ketika perusahaan belum menyiapkan uang tunai untuk diberikan kepada investor. Investor yang memiliki skrip bisa kapan saja menukarkan surat tersebut dengan uang tunai sesuai besaran utangnya.
Jika perusahaan berjalan dengan lancar, keuangannya sehat maka tidak akan menggoyahkan kas sama sekali ketika investor meminta menukar skripnya. Jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan investor meminta hasil untung maka mungkin bisa bangkrut.
- Bagi Hasil Likuidasi
Mekanisme pembagian dividen likuidasi ini memberikan uang tunai kepada pemilik saham atau investor senilai besaran modal yang ditanamkan di awal. Kabar kurang menyenangkannya biasanya perusahaan menggunakan mekanisme ini saat bangkrut.
Pengembalian modal kepada investor bertujuan untuk mengurangi bagi untung di akhir tahun. Semakin sedikit modal yang ditanamkan maka semakin sedikit juga kewajiban perusahaan memberikan hasil keuntungan kepada banyak investor nantinya.
Bagaimana cara membagi dividen? Ketahui jawabannya disini.
Frequently Ask Questions
Pemahaman mendalam mengenai pembagiannya bisa didapatkan ketika Anda mendapatkan jawaban dari berbagai pertanyaan di kepala. Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya muncul tersebut kurang lebih sebagai berikut:
- Ada berapa aturan yang berkaitan dengan pembagian dividen?
Setidaknya Anda harus tahu Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang PT dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 terkait Harmonisasi Peraturan Perpajakan. Lebih detailnya pasal yang mengatur dividen ini terdapat dalam pasal 71 ayat 2 UU 40 Tahun 2007.
- Berapa kali dividen dibagikan dalam satu tahun?
Setidaknya dibagikan selama satu kali setahun, namun bisa juga dibagikan dua kali dalam satu tahun dengan jarak per enam bulan. Semua bergantung pada kebijakan perusahaan
- Berapa persentase dividen yang dibagikan?
Bergantung pada kebijakan perusahaan, biasanya antara 2 hingga 5 persen dari laba bersih. Biasanya poin ini disepakati bersama di awal, baik oleh dewan direksinya maupun oleh komisarisnya sehingga semua pemegang saham bisa memiliki ekspektasi sama.
Dalam situasi terdesak, kepemilikan saham ini berguna untuk melindungi dari inflasi sehingga memuat keuangan pribadi investor menjadi lebih aman. Sayangnya, pembagian dividen juga bisa saja tidak memberikan untung sama sekali jika perusahaannya merugi.
Ingin mendirikan PT Anda sendiri, tapi masih bingung dengan prosedurnya? Gak punya waktu buat mengurusnya? Jangan khawatir. Kami dapat membantu kemudahan pendirian PT Anda dengan menggunakan jasa pendirian PT kami. Segara hubungi Smartlegal.id melalui tombol di bawah ini.
Editor: Genies Wisnu Pradana
Referensi
https://icopi.or.id/ketentuan-mengenai-dividen-dan-dana-cadangan-dalam-suatu-perseroan-terbatas/