Apakah Bisnis Laundry Termasuk Dalam Kategori UMKM? Ini Faktanya

Smartlegal.id -
Apakah Laundry Termasuk UMKM
Image: freepik.com/author/pressfoto

“Dalam mengetahui apakah laundry termasuk UMKM dapat diketahui melalui kriteria kekayaan bersih, omzet, dan jumlah tenaga kerja sesuai peraturan yang berlaku. Dengan legalitas dan fasilitas pemerintah, pelaku usaha laundry dapat berkembang dan bersaing di pasar.”

Bisnis laundry merupakan salah satu jenis usaha yang semakin menjamur di Indonesia. Dengan mobilitas masyarakat yang tinggi, terutama di perkotaan, kebutuhan akan layanan cuci pakaian menjadi sangat signifikan. 

Namun, muncul pertanyaan, apakah bisnis laundry termasuk dalam kategori Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)? Untuk menjawabnya, mari kita tinjau berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia.

Apakah Laundry Termasuk UMKM? Ini Kriterianya

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagaimana diubah dengan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang (UU UMKM) dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PP 7/2021), UMKM didefinisikan berdasarkan kriteria tertentu, seperti jumlah kekayaan bersih (aset), omzet tahunan, dan jumlah tenaga kerja. 

Berikut adalah klasifikasi UMKM berdasarkan peraturan tersebut:

  1. Usaha Mikro

Adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang  memenuhi kriteria Usaha Mikro (Pasal 1 ayat (2) PP 7/2021). Kriteria Usaha Mikro memiliki modal usaha sampai dengan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha (Pasal 35 ayat (3) huruf a PP 7/2021).

  1. Usaha Kecil

Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil  (Pasal 1 ayat (3) PP 7/2021).

Kriteria Usaha Kecil memiliki modal usaha lebih dari Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) sampai dengan paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha (Pasal 35 ayat (3) huruf b PP 7/2021).

  1. Usaha Menengah

Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau rnenjadi bagian baik langsung maupun ticlak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Menengah (Pasal 1 ayat (4) PP 7/2021).

Kriteria Usaha Menengah memiliki modal usaha lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha (Pasal 35 ayat (3) huruf c PP 7/2021).

Bisnis laundry yang memenuhi kriteria tersebut, baik dari segi aset maupun omzet, dapat dikategorikan sebagai UMKM.

Jenis-jenis dan Proses Legalitas Bisnis Laundry

Bisnis laundry memiliki berbagai jenis layanan yang dapat mempengaruhi klasifikasinya sebagai UMKM, antara lain:

  1. Laundry Kiloan

Layanan laundry kiloan menawarkan pencucian pakaian berdasarkan beratnya, dihitung per kilogram. Jenis layanan ini cocok untuk mencuci pakaian dalam jumlah banyak, seperti pakaian harian yang terkumpul dalam seminggu. Biasanya, biaya layanan ini lebih terjangkau untuk pencucian dalam volume besar.

  1. Dry Cleaning (Cuci Kering)

Dry cleaning adalah metode pencucian yang tidak menggunakan air, melainkan cairan khusus seperti perkloroetilena (PCE) atau tetrakloroetilena. Teknik ini diterapkan pada pakaian yang memerlukan perawatan ekstra, seperti jas, gaun, atau bahan sensitif yang bisa rusak jika dicuci dengan air.

  1. Laundry Self Service

Laundry self service memungkinkan pelanggan untuk mencuci pakaian mereka sendiri. Penyedia jasa hanya menyediakan mesin cuci dan fasilitas seperti air bersih, sementara pelanggan bertanggung jawab atas semua tahap pencucian, termasuk penggunaan deterjen dan pengoperasian mesin.

  1. Laundry On Demand

Laundry on demand adalah layanan yang memungkinkan pelanggan untuk memesan layanan laundry melalui aplikasi. Pakaian akan diambil dan dikirimkan oleh petugas laundry sesuai permintaan, memberikan kemudahan dan efisiensi waktu bagi mereka yang sibuk dan membutuhkan layanan antar jemput pakaian.

Untuk memastikan bisnis laundry beroperasi sesuai hukum, pengusaha perlu mengikuti peraturan terkait perizinan usaha yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PP 5/2021). Berikut langkah-langkahnya:

  1. Pendaftaran di OSS (Online Single Submission): UMKM laundry biasanya tergolong usaha dengan risiko rendah, sehingga hanya memerlukan Nomor Induk Berusaha (NIB).
  2. Izin Lingkungan: Bisnis laundry yang menghasilkan limbah cair wajib memenuhi peraturan pengelolaan limbah berdasarkan aturan daerah setempat.
  3. Izin Lokasi: Lokasi usaha harus sesuai dengan tata ruang dan kebijakan daerah setempat.
  4. Sertifikat Standar Usaha (Jika Diperlukan): Untuk layanan laundry berskala besar, sertifikasi standar mungkin dibutuhkan.

Kemudahan dan Dukungan untuk Bisnis Laundry sebagai UMKM

Pemerintah Indonesia memberikan berbagai kemudahan dan dukungan kepada pelaku UMKM, termasuk bisnis laundry. Berikut adalah beberapa bentuk fasilitas yang dapat dimanfaatkan:

  1. Pendirian Usaha yang Mudah 

Dengan berlakunya PP 5/2021, pelaku usaha laundry hanya perlu mendaftarkan usahanya melalui Online Single Submission (OSS)

Bisnis laundry umumnya masuk dalam kategori risiko rendah menurut oss.go.id, sehingga persyaratan izinnya lebih sederhana dan masuk ke Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 9200

Usaha laundry termasuk ke dalam aktivitas “Penatu”. Kelompok ini mencakup usaha jasa pencucian, dry cleaning, penatu, pencelupan, dan tisi barang tekstil jadi, termasuk bahan kulit bulu binatang, untuk keperluan rumah tangga atau industri. 

Kegiatannya mencakup pencucian taplak meja, sprei, karpet, pakaian, tekstil lain, shampooing karpet, gorden, layanan pengumpulan dan pengiriman penatu, penyediaan linen dan seragam kerja, serta reparasi atau alterasi kecil pakaian terkait pencucian.

  1. Pembiayaan 

Pelaku usaha laundry dapat mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah untuk membantu pembiayaan modal usaha.

  1. Pelatihan dan Pendampingan 

Kementerian Koperasi dan UKM serta lembaga lain sering memberikan pelatihan dan pendampingan bagi UMKM, termasuk sektor laundry, untuk meningkatkan kualitas layanan dan manajemen usaha.

Bisnis Laundry dan Tantangannya

Meskipun memiliki prospek yang baik, bisnis laundry juga menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

  1. Persaingan yang Ketat: Bisnis laundry cukup mudah untuk dimulai, sehingga tingkat persaingannya tinggi, terutama di daerah perkotaan.
  2. Kenaikan Biaya Operasional: Biaya listrik, air, dan bahan baku seperti deterjen dan pewangi sering kali menjadi beban utama operasional.
  3. Perubahan Perilaku Konsumen: Di era digital, konsumen cenderung memilih layanan yang menawarkan kemudahan, seperti aplikasi laundry online. Bisnis laundry tradisional perlu beradaptasi untuk tetap kompetitif.
  4. Persyaratan Lingkungan: Sesuai dengan peraturan mengenai pengelolaan limbah, pelaku bisnis laundry harus memastikan bahwa limbah deterjen dan bahan kimia lainnya dikelola dengan baik untuk mencegah pencemaran lingkungan.

Selain tantangan di atas, bisnis laundry yang termasuk UMKM, memiliki tantangan di era digital. Klik link berikut untuk mengetahui tantangan UMKM di era digital.

Berdasarkan artikel diatas, bisnis laundry dapat dikategorikan sebagai UMKM selama memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh UU UMKM. Dengan modal yang relatif kecil, omzet yang sesuai, dan jumlah tenaga kerja yang terbatas, bisnis laundry menjadi salah satu jenis usaha yang layak untuk masuk dalam kategori ini. 

Dukungan dari pemerintah dalam bentuk kemudahan perizinan, pembiayaan, dan pelatihan semakin memperkuat posisi bisnis laundry sebagai sektor UMKM yang potensial di Indonesia.

Ingin memastikan bisnis laundry memenuhi kriteria UMKM dan legalitas yang tepat? Hubungi Smartlegal.id untuk solusi hukum dan perizinan usaha yang mudah dan terpercaya!

Author: Aulina Nadhira

Editor: Genies Wisnu Pradana

Referensi
https://prolegal.id/tertarik-membuka-usaha-laundry-simak-perizinannya/
https://oss.go.id/informasi/kbli-detail/7f26c9b4-7c7d-4b52-b606-a115ef7f618d

https://www.cleanipedia.com/id/mencuci/jenis-jenis-laundry.html

Seberapa membantu artikel ini menurut Anda?

TERBARU

PALING POPULER

KATEGORI ARTIKEL

PENDIRIAN BADAN USAHA

PENDAFTARAN MERK

LEGAL STORY