6 Strategi Penetapan Harga Jual Sebuah Produk atau Layanan Beserta Contohnya

Smartlegal.id -
Strategi Penetapan Harga
Image: Pexels/author/Kaboomspics.com

“Pelajari berbagai strategi penetapan harga jual produk dan layanan, hingga contoh penerapannya untuk meningkatkan daya saing dan keuntungan bisnis.”

Dalam menjalankan bisnis, menetapkan harga jual tidak bisa dianggap sekadar cara untuk mendapatkan untung. 

Lebih dari itu, harga juga menggambarkan seberapa besar nilai yang ditawarkan sebuah produk atau layanan, serta menunjukkan bagaimana posisi bisnis Anda di tengah persaingan pasar. 

Strategi harga yang dipilih dengan tepat bisa berdampak besar mulai dari menarik minat pelanggan, membangun loyalitas, hingga menjaga daya saing di industri yang terus berkembang.

Baca Juga: Pengusaha Melakukan Diskriminasi Harga? Eits,Cek Dulu Ketentuannya!

Mengapa Strategi Penetapan Harga Itu Penting?

Strategi penetapan harga sangat penting untuk diperhatikan karena memengaruhi:

  • Pilihan konsumen dalam melakukan pembelian
  • Tingkat keuntungan yang diperoleh
  • Daya saing terhadap kompetitor

Dengan memilih strategi yang tepat, sebuah produk atau layanan bisa menjangkau pasar sasaran, menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan, dan tetap kompetitif dalam industri.

Faktor Penentu Strategi Penetapan Harga

Dalam menentukan strategi harga yang tepat untuk produk atau layanan, pelaku usaha tidak bisa mengandalkan insting semata. 

Ada berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan secara matang agar harga yang ditetapkan tidak hanya kompetitif, tetapi juga sejalan dengan tujuan bisnis dan ekspektasi pasar.

Berikut beberapa faktor utama yang memengaruhi strategi penetapan harga:

1. Biaya Produksi dan Operasional

Faktor pertama dan paling mendasar adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi dan menjalankan bisnis. Ini mencakup:

  • Biaya bahan baku
  • Biaya tenaga kerja
  • Biaya distribusi
  • Biaya pemasaran dan overhead

Tanpa mempertimbangkan biaya secara menyeluruh, penetapan harga bisa menyebabkan kerugian. Salah satu pendekatan dasar adalah cost-plus pricing, yakni menambahkan margin keuntungan ke biaya produksi.

2. Nilai Produk di Mata Konsumen

Konsumen tidak hanya membeli produk, tapi juga nilai di baliknya. Misalnya, produk yang ramah lingkungan atau handmade bisa dihargai lebih tinggi karena dinilai lebih bernilai oleh pasar.

3. Segmentasi dan Target Pasar

Harga harus menyesuaikan dengan daya beli target pasar. Misalnya, pasar premium cocok dengan harga tinggi dan eksklusif, sedangkan pasar massal membutuhkan harga yang lebih terjangkau.

4. Kondisi dan Persaingan Pasar

Melihat bagaimana kompetitor menetapkan harga dapat memberikan gambaran tentang batas atas dan bawah harga yang bisa diterima pasar. 

Dalam pasar yang sangat kompetitif, harga menjadi salah satu faktor utama yang menentukan pilihan konsumen.

Namun, strategi tidak selalu harus mengikuti pesaing. Ada kalanya diferensiasi produk bisa menjadi alasan untuk menetapkan harga lebih tinggi.

Baca Juga: Harga Susu Bear Brand Melonjak, Hati-hati! Penjual Bisa Kena Sanksi

5. Tujuan Bisnis Jangka Pendek dan Panjang

Strategi harga juga harus disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan. Apakah tujuannya ingin:

  • Menguasai pasar secara cepat? Gunakan penetration pricing
  • Memaksimalkan laba dalam waktu singkat? Gunakan skimming pricing
  • Membangun brand premium? Gunakan value-based pricing

Tujuan bisnis yang berbeda akan menentukan arah dan fleksibilitas dalam menentukan harga jual.

6. Siklus Hidup Produk

Setiap produk memiliki fase, strategi harga bisa berubah tergantung pada fase ini:

  • Saat peluncuran, harga mungkin diturunkan untuk menjangkau pasar awal
  • Saat produk matang dan dikenal, harga bisa disesuaikan untuk menjaga profit
  • Saat produk memasuki masa penurunan, bisa digunakan diskon atau bundling untuk meningkatkan penjualan

7. Regulasi dan Aspek Hukum

Beberapa sektor bisnis tunduk pada aturan tertentu terkait harga, seperti harga eceran tertinggi (HET), tarif pajak, atau larangan harga dumping. 

Oleh karena itu, pelaku usaha juga perlu memastikan bahwa strategi harga tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku.

8. Tren Pasar dan Perubahan Ekonomi

Faktor eksternal seperti inflasi, tren konsumsi, atau perubahan nilai tukar dapat memengaruhi biaya dan daya beli konsumen. 

Maka, penting untuk menyesuaikan harga secara berkala agar tetap relevan dan kompetitif di tengah dinamika pasar.

Tentunya dari sekian faktor penentu strategi penetapan pasar jangan sampai usaha Anda melanggar ketentuan persaingan usaha tidak sehat, simak selengkapnya dalam artikel Ini Ketentuan Persaingan Usaha Pasca Berlakunya UU Cipta Kerja

Strategi Penetapan Harga

1. Cost-Plus Pricing: Harga Berdasarkan Biaya Produksi + Margin Laba

Menentukan harga dengan cara menjumlahkan total biaya produksi ditambah persentase keuntungan yang diinginkan. 

Contohnya, jika biaya produksi sebuah tas adalah Rp 100.000 dan pelaku usaha ingin mendapat margin 40%, maka: 

Harga jual = Rp 100.000 + (40% x Rp 100.000) = Rp 140.000

Strategi ini mudah dihitung dan menjamin keuntungan, namun kurang fleksibel karena tidak memperhitungkan nilai pasar atau persepsi konsumen.

2. Competitive Pricing: Harga Berdasarkan Persaingan

Menetapkan harga berdasarkan harga yang ditawarkan oleh kompetitor dalam industri yang sama. 

Contohnya, jika terdapat tiga toko lain yang menjual sepatu olahraga dengan kisaran harga Rp 500.000 – Rp 550.000, maka dapat menetapkan harga serupa atau sedikit lebih rendah untuk menarik konsumen.

Strategi ini membantu menjaga daya saing, tetapi rentan memicu perang harga dan tidak selalu mencerminkan kualitas produk.

3. Value-Based Pricing: Harga Berdasarkan Nilai bagi Konsumen

Harga ditetapkan berdasarkan nilai yang dirasakan oleh pelanggan, bukan sekadar biaya produksi.

Contohnya, sebuah brand skincare lokal memproduksi serum wajah dengan biaya Rp 40.000, tapi menjualnya seharga Rp 200.000 karena konsumen menilai hasil dan pengalaman pemakaian sangat memuaskan.

Strategi ini dapat memberikan margin tinggi dan meningkatkan loyalitas pelanggan, namun memerlukan riset pasar yang mendalam.

4. Penetration Pricing: Harga Perkenalan Rendah

Strategi ini digunakan saat peluncuran produk baru dengan menetapkan harga rendah untuk menarik konsumen dan merebut pangsa pasar.

Contohnya, sebuah startup aplikasi belajar online memberikan akses langganan hanya Rp10.000/bulan selama 3 bulan pertama. Lebih murah dibanding kompetitor senilai Rp 55.000/bulan untuk menarik pengguna awal.

Meskipun efektif untuk menarik pengguna baru, strategi ini menghasilkan margin kecil dan bisa menyulitkan penyesuaian harga di kemudian hari.

5. Skimming Pricing: Harga Awal Tinggi, Lalu Bertahap Turun

Menetapkan harga tinggi saat produk pertama kali diluncurkan, lalu menurunkannya seiring waktu untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

Contohnya, smartphone yang baru diluncurkan seharga Rp 12 juta, lalu diturunkan menjadi Rp 9 juta setelah 6 bulan.

Skimming pricing memaksimalkan keuntungan di awal, tetapi dapat membuat konsumen umum menunda pembelian.

Menjual dengan harga tinggi tidak selalu menguntungkan. Terdapat aturan yang harus dipatuhi! Simak ulasannya dalam artikel Awas! Menjual Barang Melebihi Harga Tertinggi bisa Kena Sanksi

6. Psychological Pricing: Harga Psikologis

Teknik penetapan harga yang mempertimbangkan psikologi konsumen, misalnya memberikan kesan harga lebih murah dengan angka ganjil.

Contohnya, menjual produk dengan harga Rp 99.000 dibanding Rp 100.000 agar terlihat lebih terjangkau di mata konsumen.

Teknik ini cocok untuk ritel dan dapat meningkatkan konversi pembelian. Namun, strategi ini kurang efektif untuk produk premium atau pasar yang lebih rasional.

Tips Memilih Strategi Penetapan Harga yang Tepat

Agar strategi harga berhasil, perhatikan hal-hal berikut:

  • Pahami siapa target pasar Anda
  • Nilai keunikan dan manfaat produk Anda
  • Amati kondisi pasar dan kompetitor
  • Tentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang bisnis 

Kombinasi strategi juga diperbolehkan. Misalnya, gunakan penetration pricing saat awal peluncuran, lalu beralih ke value-based pricing ketika produk sudah dikenal dan dihargai oleh pasar.

Tertarik ingin memulai bisnis? Smartlegal.id siap membantu Anda merealisasikan ide usaha dengan proses yang mudah, cepat, dan aman. Segera hubungi Smartlegal.id.

Author : Kunthi Mawar Pratiwi

Editor : Genies Wisnu Pradana

Referensi:
https://www.gramedia.com/literasi/strategi-penetapan-harga/?srsltid=AfmBOooUEa0hPCuJBLlcqE6t2brP17ooqyG9ZPQnb9IoLPWP9ple0c_N 
https://www.kitalulus.com/blog/bisnis/strategi-penetapan-harga/

Seberapa membantu artikel ini menurut Anda?

TERBARU

PALING POPULER

KATEGORI ARTIKEL

Pendirian PT
Pendirian PT PMA
Pendirian CV
Pendirian Yayasan
Pendirian Koperasi
Pendaftaran Merek
Pendaftaran Paten
Pendaftaran Hak Cipta
Perubahan Anggaran Dasar
Trending Topic
Hukum Keluarga
Ketenagakerjaan

PENDIRIAN BADAN USAHA

PENDAFTARAN MERK

LEGAL STORY