Mau Daftar NIB? Pahamin Dulu Arti & Fungsinya!

Daftar Isi

“Daftar NIB tidak hanya berfungsi sebagai perizinan berusaha, tetapi ternyata memiliki banyak fungsi lainnya.”

Pengusaha wajib namanya memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sejak ia mau menjalankan usahanya. Bisa dibilang dengan memiliki NIB berarti usaha Anda sudah memiliki identitas berusaha.

Apalagi saat ini NIB memiliki banyak fungsi, diantaranya NIB berfungsi sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), bisa juga sebagai Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Keterangan Usaha (SKU).

Apa itu NIB?

NIB merupakan tanda registrasi atau pendaftaran pengusaha untuk melakukan aktivitas bisnis, serta berfungsi sebagai identitas dalam menjalankan kegiatan usahanya (Pasal 1 angka 14 PerBKPM 4/2021).

NIB memiliki 13 digit yang mencatat tanda tangan elektronik pengusaha, dan dilengkapi dengan fitur keamanan.

Apa saja fungsi NIB?

Selain seperti yang sudah disebutkan diatas, NIB berfungsi juga sebagai berikut:

Sebagai identitas pelaku usaha.
Berlaku sebagai angka pengenal impor (API) dan hak akses kepabeanan.
Pendaftaran pelaku usaha untuk BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Mendapatkan pendampingan untuk membuat sertifikat halal.
Merekam atau menyimpan data pelaku usaha.
Memperoleh fasilitas pembiayaan dari perbankan.
Berpeluang untuk mendapatkan pelatihan.
Berkesempatan untuk pengadaan (tender) barang/jasa pemerintah.
Memperoleh insentif dan berbagai kemudahan perizinan berusaha lainnya dari pemerintah.
Memperoleh kemudahan untuk dilakukan kemitraan dengan usaha menengah dan usaha besar.
Berpotensi untuk mengembangkan usahanya.
Mendapat jaminan perlindungan dari pemerintah.

Semua bisnis cukup mengurus NIB saja?

Saat ini mengurus perizinan berusaha menyesuaikan dengan kategori dari skala usaha dan tingkat risiko usaha yang dijalankan.

Kategori Skala Usaha

Skala usaha dibagi menjadi usaha mikro, kecil, menengah, dan besar. Pembagian skala usaha ditentukan dari modal atau hasil penjualan tahunan, sebagai berikut:

Adapun kriteria untuk modal usaha, antara lain (Pasal 35 ayat (3) PP 7/2021):

Usaha mikro, memiliki modal usaha maksimal Rp1 miliar.
Usaha kecil, memiliki modal usaha Rp1 miliar sampai dengan paling banyak Rp5 miliar.
Usaha menengah, memiliki modal usaha Rp5 miliar sampai dengan paling banyak Rp10 miliar.
Usaha besar, memiliki modal usaha di atas Rp10 miliar.

Sebagai catatan, modal usaha di atas belum termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Sementara itu, kriteria untuk hasil penjualan tahunan meliputi (Pasal 35 ayat (5) PP 7/2021):

Usaha mikro, memiliki hasil penjualan tahunan sampai dengan paling banyak Rp2 miliar.
Usaha kecil, memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2 miliar sampai dengan paling banyak Rp15 miliar.
Usaha menengah memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp15 miliar sampai dengan paling banyak Rp50 miliar.

Tingkatan Risiko Usaha

Kemudian tingkat risiko usaha maksudnya adalah kegiatan usaha yang dijalankan akan dinilai seberapa besar tingkat atau potensi terjadinya bahaya atau cedera dari kegiatan usaha yang dijalankan.

Tingkatan risiko usaha dibagi menjadi 4, yaitu (Pasal 12, 13, 14, dan 15 PP 5/2021):

Tingkat risiko rendah, memerlukan NIB.
Tingkat risiko menengah rendah, memerlukan NIB dan sertifikat standar.
Tingkat risiko menengah tinggi, memerlukan NIB dan sertifikat standar yang terverifikasi.
Tingkat risiko tinggi, memerlukan NIB dan izin. Tidak jarang juga sertifikat standar yang terverifikasi juga diperlukan oleh tingkat risiko tinggi.

Sebagai seorang pengusaha, memiliki NIB merupakan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi.

Dengan memiliki NIB, pengusaha dapat membuktikan legalitas usahanya dan memperoleh berbagai manfaat, seperti kemudahan dalam mengakses layanan perizinan, program dan insentif pemerintah, serta meningkatkan kredibilitas perusahaan.

Mau daftar NIB tapi masih gak tau mulai dari mana? Sini Smartlegal.id bantuin ngurus NIB Anda sampai terbit! Hubungi kami dengan klik tombol di bawah ini sekarang juga!

Author: Dwiki Julio